Langsung ke konten utama

Laporan CDC : "Super Bug" di perut menyebabkan lebih banyak sakit dan kematian

Menurut sebuah studi baru, jumlah orang yang masuk rumah sakit akibat kuman super berbahaya di usus telah meningkat lebih dari 10.000 kasus per tahun. Kuman ini kebal terhadap beberapa antibiotik, menjadi ancaman reguler di rumah sakit dan rumah pelayanan. Studi menemukan kuman memainkan peran dalam hampir 300.000 kasus rumah sakit tahun 2005, lebih dari 2 kali dibandingkan tahun 2000. Studi ini dipublikasikan oleh CDC dalam Emerging Infectious Diseases edisi Juni 2008.

Infeksi Clostridium difficile ditemukan dalam usus besar dan dapat menyebabkan diare serta kondisi usus lebih serius yang dikenal dengan nama kolitis. Kuman menyebar melalui spora dalam feses. Bentuk spora ini lebih sulit dibunuh dengan pembersih rumah tangga konvensional atau sabun antibakteri.

C. difficile telah menjadi resisten terahadap antiobiotik tertentu yang bekerja melawan bakteri kolon lainnya. Akibatnya, ketika pasien menggunakan antibiotik itu, bakteri yang berkompetisi dengannya mati, sedangkan C difficile meningkat.

Strain virulen C difficile ini jarang dijumpai sebelum tahun 2000. Dr. L. Clifford McDonald dari Center for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa secara alamiah infeksi ini berubah, menjadi semakin parah.

Ada sejumlah faktor yang berperan dalam peningkatan kasus C. difficile ini, termasuk semakin besarnya jumlah pasien yang lebih tua dan lebih parah sakitnya. Juga karena penggunaan antibiotik berlebihan dan keliru, kata dr. Marya Zilberberg, peneliti dan pimpinan penulis studi dari University of Massachusetts.

Studi ini didasarkan pada lebih dari 36 juta sampel yang dikeluarkan tiap tahun oleh rumah sakit non pemerintah. Data itu digunakan untuk mengeneralisir perkiraan nasional. Menggunakan perkiraan ilmuwan lain, studi menyimpulkan bahwa 2,3% kasus tahun 2004 adalah fatal, sekitar 5.500 kematian. Angka itu hampir 2 kali lipat kasus terkait C. difficile yang berakhir kematian tahun 2000.

Kebanyakan orang yang meninggal mempunyai masalah kesehatan lain. Studi tidak mencoba membedakan apakah C. difficile merupakan penyebab utama kematian dalam setiap kasus, kata Zilberberg. Namun, penelitian sebelumnya menyimpulkan infeksi merupakan yang menjadi sorotan penyebab kematian setiap tahun dan masalahnya semakin memburuk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IONI mobile layanan Informasi Obat yang Inovatif dari PIONAS BPOM

Sesudah sekian lama tidak mengisi blog dunia farmasi, sudah waktunya, memulai lagi tulisan seputar dunia farmasi dan kesehatan. Kita mulai dengan hasil pertemuan saya diundang Pusat Informasi Obat (PIONAS) BPOM, 28 November 2014 dalam rangka soft launching IONI (Infomatorium Obat Nasional Indonesia). Ada yang tahu dan pernah pake buku IONI sebagai referensi terpercaya dan independen mengenai obat yang beredar di Indonesia ? Hmmm...kalau banyak yang belum saya ulas sedikit dan nanti sy kasih pranala (link) untuk unduh aplikasi mobile nya yang merupakan terobosan baru PIONAS BPOM dalam upaya meningkatkan akses informasi terstandar,  demikian menurut ibu Dra. Rita Endang, Apt, MKes sebagai Plt. Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM. Menurut ibu Rita, pengembangan aplikasi IONI melalui aplikasi mobile yang sesuai kebutuhan profesi kesehatan, khususnya Apoteker, sangat mendukung bidang Informasi Obat dan Makanan PIOM dalam melaksanakan layanan informasi obat sejalan d...

Apoteker dalam Berbagai Bahasa

Beberapa waktu lalu saya sedang iseng-iseng browsing dan blogwalking , ketemu situs yang menampilkan apoteker dalam berbagai bahasa (cuma lupa alamat situsnya). Berikut ini adalah daftar sinonim apoteker/farmasis dalam berbagai bahasa : Pharmacist Apoteker Farmatseut Pharmacien Farmacèutic APOTEKAR Lekarnik Danh tu Pharmazeut GYÓGYSZERÉSZ APTEIKER Poitigéir ECZACI Farmaceuter Farmaciisto Farmatseut Yakuzaishi Parmasyutika FARMACEUTA Apteekkari Farmacêutico Farmacista Farmacininkas FARMACEUT FARMACIST Nah, bagi yang tahu bahasa mana, silahkan beri keterangan di komentar...Atau mau menambahkan sinonim yang belum tercantum di atas ?

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) 1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang pembatasan distribusi obat

Ini dia produk baru Ibu Siti Fadilah Supari, Menteri Kesehatan Indonesia. Permenkes yang dikeluarkan tanggal 3 November 2008 ini menyatakan perusahaan farmasi yang tidak memiliki fasilitas distribusi tidak boleh meregistrasi usahanya. Permenkes 1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang pembatasan distribusi obat dinilai berpotensi mengakibatkan ditutupnya perusahaan-perusahaan farmasi asing . Saat jumpa pers Kebijakan Obat di Indonesia dan Dampaknya Terhadap Kepentingan Konsumen Kamis, 6 Nov di Jakarta, Executive Director International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) Parulian Simanjutak mengatakan bahwa ini akan mengakibatkan ditutupnya perusahaan farmasi asing, terutama 14 anggota IPMG juga ikut terancam. Dari 29 anggota IPMG, 14 di antaranya termasuk klasifikasi Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang berskala internasional. Namun, 14 perusahaan farmasi anggota IPMG tersebut tidak mempunyai fasilitas distribusi.  Beberapa poin penting dan hal baru yang perlu perlu dicermati da...