Langsung ke konten utama

Obat flu dan batuk bebas (OTC) tidak direkomendasikan untuk bayi

US Food and Drug Administration (FDA) mengeluarkan sebuah peringatan publik bagi orang tua dan pengasuh pada tanggal 17 januari 2008, yang merekomendasikan agar mereka tidak memberikan obat flu dan batuk OTC pada bayi kurang dari 2 tahun yang dapat menyebabkan efek samping serius dan fatal. Di dalam pernyataan pada pers, badan ini tidak menutup kemungkinan membuat rekomendasi untuk anak-anak lebih tua di kemudian hari, ketika evaluasi pada populasi lebih tua selesai.

Obat-obat flu dan batuk OTC termasuk pelega hdung (dekongestan), mengeluarkan dahak (ekspektoran), obat gatal dan alergi (antihistamin) dan penekan batuk (antitusif).

Dr. Charles ganley, direktur FDA bagian produk-produk bukan resep mengatakan bahwa FDA merekomendasikan keras bagi para orang tua dan pengasuh bahwa obat-obat flu dan batuk OTC tidak digunakan untuk anak-anak dibawah usia 2 tahun. Obat-obat ini tidak tampak efektif dan aman untuk anak-anak di bawah 2 tahun.

Badan ini memutuskan untuk membuat pengumuman ini berdasarkan hasil 2 survey yang menunjukkan orang tua dan pengasuh masih memberikan obat-obat untuk anak-anak di bawah 2 tahun dan tidak mengetahui tentang efek sampingnya. Efek samping yang dilaporkan mengenai penggunaan obat-obat ini pada anak kecil termasuk kematian, denyut jantung cepat, kejang, dan berbagai tingkat kehilangan kesadaran.

FDA masih meninjau ulang bukti untuk anak yang lebih tua, berumur 2-11 tahun, dan merencanakan mengeluarkan rekomendasi segera. Sementara itu, para orang tua dan pengasuh anak-anak berumur 2-11 tahun, harus sangat hati-hati memberikan obat-obat flu dan batuk OTC dan harus konsultasi dengan dokter, apoteker dan professional kesehatan lain mengenai obat-obat apa, jika diperlukan, harus diberikan untuk anak-anak yang terkena flu atau batuk.

Secara khusus, FDA menyarankan orang tua yang bermaksud menangani anak-anak umur 2-11 tahun menggunakan obat-obat flu dan batuk OTC :

  • Jangan melabihi dari instruksi dosis yang dianjurkan.
  • Mengetahui bahwa obat tidak anak menyembuhkan atau memperpendek durasi sakit.
  • Periksa ’fakta obat’ pada label dan periksa zat aktifnya daripada Anda berasumsi.
  • Jangan menggunakan sendok obat atau cangkir yang bukan bersama produk obat.
  • Jangan pernah menggunakan pengobatan flu dan batuk untuk membuat anak Anda tertidur.

American College of Chest Physicians tidak merekomendasikan penggunaan obat-obat flu anak-anak.

Spekulasi di media bahwa FDA akan meningkatkan batas umur 6 tahun di musim panas ini. Banyak perusahaan-perusahaan obat besar secara sukarela menarik obat-obat flu dan batuk bayi 3 bulan lalu dan kebanyakan apotek di Amerika menghentikan stok beberapa waktu.

Namun demikian, ada kemungkinan orang tua memberikan obat-obat yang digunakan untuk anak yang lebih tua dan survey dilakukan baru-baru ini untuk mendukung yang para orang tua yakini bahwa obat-obat flu dan batuk OTC aman bagi bayi dan anak-anak mereka.

Panel penasehat FDA bertemu bulan Oktober 2007 lalu dan merekomendasikan bahwa obat-obat flu dan batuk tidak aman bagi anak-anak di bawah 6 tahun. Hal ini diikuti oleh artikel di dalam New England Journal of Medicine bulan desember 2007, yang merekomendasikan FDA untuk membuat peringatan mengenai obat-obat ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemitraan antara Apoteker dan tenaga kesehatan lain

Kemitraan antara Apoteker dan tenaga / staf medik lainnya di rumah sakit (dokter, dokter gigi, perawat, bidan) sudah ada selama ini walaupun kemitraan yang ada belum sebagai “mitra” tetapi Apoteker sering masih sebagai pembantu. Selama ini obat dalam pelayanan kesehatan selalu disebut sebagai unsur penunjang walaupun hampir 80% pelayanan kesehatan diintervensi dengan obat. Hubungan kemitraan seperti ini tidak lepas dari sejarah pelayanan kefarmasian yang dititik beratkan pada produk (membuat, meracik) serta menyerahkan obat kepada pasien. Hubungan interaksi langsung Apoteker dengan pasien sangat jarang dan bahkan komunikasi antara Apoteker dengan staf medik lainnya juga sangat kurang, padahal kemitraan dimulai dengan komunikasi yang baik. Peran dokter yang sangat sentral dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit dan adanya hambatan komunikasi antara Apoteker dengan staf medik lainnya selama ini menyebabkan kemitraan antara Apoteker dan staf medik masih seperti disebut diatas. De

IONI mobile layanan Informasi Obat yang Inovatif dari PIONAS BPOM

Sesudah sekian lama tidak mengisi blog dunia farmasi, sudah waktunya, memulai lagi tulisan seputar dunia farmasi dan kesehatan. Kita mulai dengan hasil pertemuan saya diundang Pusat Informasi Obat (PIONAS) BPOM, 28 November 2014 dalam rangka soft launching IONI (Infomatorium Obat Nasional Indonesia). Ada yang tahu dan pernah pake buku IONI sebagai referensi terpercaya dan independen mengenai obat yang beredar di Indonesia ? Hmmm...kalau banyak yang belum saya ulas sedikit dan nanti sy kasih pranala (link) untuk unduh aplikasi mobile nya yang merupakan terobosan baru PIONAS BPOM dalam upaya meningkatkan akses informasi terstandar,  demikian menurut ibu Dra. Rita Endang, Apt, MKes sebagai Plt. Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM. Menurut ibu Rita, pengembangan aplikasi IONI melalui aplikasi mobile yang sesuai kebutuhan profesi kesehatan, khususnya Apoteker, sangat mendukung bidang Informasi Obat dan Makanan PIOM dalam melaksanakan layanan informasi obat sejalan denga

Twitter dengan Halaman Muka baru

Buat para pecinta Twitter seperti saya , berikut ini ada berita hangat dari Twitter. Twitter mendisain ulang halaman depan bagi pengunjung baru ke Twitter.com. Jika Anda sudah terdaftar, Anda tidak akan melihat tampilan baru, kecuali jika Anda sign ou t dan refresh halaman muka.