Langsung ke konten utama

Google Health Buka Pelayanan Catatan Medis Personal


Pada bulan Mei 2008, Google membuka akses publik pada Google Health, sebuah layanan catatan kesehatan personal, setelah sekitar 18 bulan pengembangan. Gerakan ini hadir setelah Google mengumumkan program pilot untuk menguji sistem yang melibatkan sekitar 10.000 pasien di Cleveland Clinic.

Google Health membolehkan pengguna untuk menyimpan catatan medis mereka secara online, seperti informasi tentang alergi, vaksinasi dan resep. Pengguna bisa masuk informasi ini, seperti menarik dari catatan klinik. Pengguna juga dapat memutuskan apakah membagi informasi dengan catatan kesehatan personalnya dengan penyedia layanan kesehatan. Google Health juga membolehkan penggunanya mencari informasi medis dan menggunakan alat layanan kesehatan online. Google Health saat ini tidak memasukkan iklan tapi mungkin di masa depan dilakukan. Sebagai bagian dari Google Health, Google bermitra dengan rumah sakit, klinik, apotek, dan perusahaan laboratorium, dengan rencana tambahan mitra di masa depan.

Menurut the Boston Globe, industri pelayanan kesehatan mempertimbangkan catatan medis elektronik 'sangat penting untuk mengurangi biaya layanan kesehatan dan menghilangkan kesalahan medis', tapi implementasi teknologi ini 'sangat lambat'. Sebagian karena kurangnya standar yang ada untuk membuat data dapat dibagi melintasi berbagai sistem catatan medis.

Menurut the Wall Street Journal, harus dilihat bagaimana kemauan konsumen untuk menyimpan informasi medis personal yang sensitif secara online.

Para advokat pasien dan ahli privasi telah menyatakan kepeduliaannya bahwa selain dilindungi password, catatan medis yang sensitif yang disimpan online harus dikompromikan. Pam Dixon, direktur eksekutif World Privacy Forum mengatakan bahwa aturan privasi medik federal tidak mencakup catatan medis yang ditempatkan di layanan online pihak ketiga.

Roni Zeiger, product manager di Google mengatakan bahwa perusahaannya akan berbagi informasi catatan kesehatan personal hanya jika diminta oleh pengguna. Marissa Meyer, wakil presiden search and user product di Google mengatakan bahwa Google Health akan mendapatkan 'keamanan tingkat paling tinggi'.

Komentar

MD Pratomo mengatakan…
Salam kenal... info ini menarik dan bermanfaat bagi apoteker. Apa mungkin bisa juga dimanfaatkan sebagai medication record bagi pasien di apotek?
Stefanus Nofa mengatakan…
Salam kenal juga pak Pratomo.

Medical record ini akan terbuka untuk profesional kesehatan baik dokter, apoteker, lab klinik, dll selama diizinkan oleh pemilik medical record tersebut.

Masalah yang dihadapi adalah interoperabilitas antar software yang digunakan oleh tiap penyedia jasa layanan kesehatan.

Postingan populer dari blog ini

Kemitraan antara Apoteker dan tenaga kesehatan lain

Kemitraan antara Apoteker dan tenaga / staf medik lainnya di rumah sakit (dokter, dokter gigi, perawat, bidan) sudah ada selama ini walaupun kemitraan yang ada belum sebagai “mitra” tetapi Apoteker sering masih sebagai pembantu. Selama ini obat dalam pelayanan kesehatan selalu disebut sebagai unsur penunjang walaupun hampir 80% pelayanan kesehatan diintervensi dengan obat. Hubungan kemitraan seperti ini tidak lepas dari sejarah pelayanan kefarmasian yang dititik beratkan pada produk (membuat, meracik) serta menyerahkan obat kepada pasien. Hubungan interaksi langsung Apoteker dengan pasien sangat jarang dan bahkan komunikasi antara Apoteker dengan staf medik lainnya juga sangat kurang, padahal kemitraan dimulai dengan komunikasi yang baik. Peran dokter yang sangat sentral dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit dan adanya hambatan komunikasi antara Apoteker dengan staf medik lainnya selama ini menyebabkan kemitraan antara Apoteker dan staf medik masih seperti disebut diatas. De

IONI mobile layanan Informasi Obat yang Inovatif dari PIONAS BPOM

Sesudah sekian lama tidak mengisi blog dunia farmasi, sudah waktunya, memulai lagi tulisan seputar dunia farmasi dan kesehatan. Kita mulai dengan hasil pertemuan saya diundang Pusat Informasi Obat (PIONAS) BPOM, 28 November 2014 dalam rangka soft launching IONI (Infomatorium Obat Nasional Indonesia). Ada yang tahu dan pernah pake buku IONI sebagai referensi terpercaya dan independen mengenai obat yang beredar di Indonesia ? Hmmm...kalau banyak yang belum saya ulas sedikit dan nanti sy kasih pranala (link) untuk unduh aplikasi mobile nya yang merupakan terobosan baru PIONAS BPOM dalam upaya meningkatkan akses informasi terstandar,  demikian menurut ibu Dra. Rita Endang, Apt, MKes sebagai Plt. Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM. Menurut ibu Rita, pengembangan aplikasi IONI melalui aplikasi mobile yang sesuai kebutuhan profesi kesehatan, khususnya Apoteker, sangat mendukung bidang Informasi Obat dan Makanan PIOM dalam melaksanakan layanan informasi obat sejalan denga

Twitter dengan Halaman Muka baru

Buat para pecinta Twitter seperti saya , berikut ini ada berita hangat dari Twitter. Twitter mendisain ulang halaman depan bagi pengunjung baru ke Twitter.com. Jika Anda sudah terdaftar, Anda tidak akan melihat tampilan baru, kecuali jika Anda sign ou t dan refresh halaman muka.