Langsung ke konten utama

Google Trends : Apoteker Vs Dokter

Hari ini saya mencoba salah satu tool baru dari google yaitu Google trends. Dengan Google trends, kita bisa membandingkan semua topik favorit kita. Bisa juga digunakan untuk membandingkan website. Masukkan 5 kata topik favoorit kita dan lihat seberapa sering dicari orang melalui om Google.

Saya coba membandingkan tag apoteker dan dokter yang hasilnya seperti berikut ini :

apoteker

1.00
dokter

34.8




Skala didasarkan rata-rata traffic seluruh dunia untuk apoteker semua tahun.

Jelas gambar di atas menunjukkan kesenjangan mencolok antara apoteker dan dokter. Untuk tag apoteker sedikit terbantu karena kata ini juga dikenal di Belgia, Belanda dan Denmark.
Kalau ditelusuri di Indonesia, akan terlihat gambar seperti berikut :


apoteker

1.00
dokter

224

Subregion yang paling banyak mencari kata apoteker ini berturut-turut adalah :

1. Yogyakarta
2. Jawa Timur
3. Jawa Barat
4. Jakarta Raya

Jadi, seiring dengan tingkat popularitas kata dokter yang lebih tinggi di dunia nyata, maka hasil penelusuran ini cukup menggambarkan keadaan tersebut.

Bagaimana menurut Anda ?

Komentar

MD Pratomo mengatakan…
Barangkali memang demikian gambaran profesi kita. Saya yakin analisa google cukup valid. Itulah tantangan kita bersama. Apa yang anda lakukan dengan membuat blog ini adalah salah satu cara mengatasinya.
Mari kita sosialisasikan lebih gencar lagi profesi kita..

Bravo Apoteker Indonesia..

md pratomo
www.apotekkita.com
Stefanus Nofa mengatakan…
Setuju mas pratomo...
Semakin banyak yang buat aktif apoteker yang aktif di internet, akan semakin dikenal profesi tsb., dan Om google akan semakin kenal baik dengan tag apoteker..
Mari para apoteker/praktisi farmasi untuk lebih mengenalkan profesi ke masyarakat, yang salah satunya dengan menulis di internet.

Postingan populer dari blog ini

Kemitraan antara Apoteker dan tenaga kesehatan lain

Kemitraan antara Apoteker dan tenaga / staf medik lainnya di rumah sakit (dokter, dokter gigi, perawat, bidan) sudah ada selama ini walaupun kemitraan yang ada belum sebagai “mitra” tetapi Apoteker sering masih sebagai pembantu. Selama ini obat dalam pelayanan kesehatan selalu disebut sebagai unsur penunjang walaupun hampir 80% pelayanan kesehatan diintervensi dengan obat. Hubungan kemitraan seperti ini tidak lepas dari sejarah pelayanan kefarmasian yang dititik beratkan pada produk (membuat, meracik) serta menyerahkan obat kepada pasien. Hubungan interaksi langsung Apoteker dengan pasien sangat jarang dan bahkan komunikasi antara Apoteker dengan staf medik lainnya juga sangat kurang, padahal kemitraan dimulai dengan komunikasi yang baik. Peran dokter yang sangat sentral dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit dan adanya hambatan komunikasi antara Apoteker dengan staf medik lainnya selama ini menyebabkan kemitraan antara Apoteker dan staf medik masih seperti disebut diatas. De

IONI mobile layanan Informasi Obat yang Inovatif dari PIONAS BPOM

Sesudah sekian lama tidak mengisi blog dunia farmasi, sudah waktunya, memulai lagi tulisan seputar dunia farmasi dan kesehatan. Kita mulai dengan hasil pertemuan saya diundang Pusat Informasi Obat (PIONAS) BPOM, 28 November 2014 dalam rangka soft launching IONI (Infomatorium Obat Nasional Indonesia). Ada yang tahu dan pernah pake buku IONI sebagai referensi terpercaya dan independen mengenai obat yang beredar di Indonesia ? Hmmm...kalau banyak yang belum saya ulas sedikit dan nanti sy kasih pranala (link) untuk unduh aplikasi mobile nya yang merupakan terobosan baru PIONAS BPOM dalam upaya meningkatkan akses informasi terstandar,  demikian menurut ibu Dra. Rita Endang, Apt, MKes sebagai Plt. Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM. Menurut ibu Rita, pengembangan aplikasi IONI melalui aplikasi mobile yang sesuai kebutuhan profesi kesehatan, khususnya Apoteker, sangat mendukung bidang Informasi Obat dan Makanan PIOM dalam melaksanakan layanan informasi obat sejalan denga

Twitter dengan Halaman Muka baru

Buat para pecinta Twitter seperti saya , berikut ini ada berita hangat dari Twitter. Twitter mendisain ulang halaman depan bagi pengunjung baru ke Twitter.com. Jika Anda sudah terdaftar, Anda tidak akan melihat tampilan baru, kecuali jika Anda sign ou t dan refresh halaman muka.