Langsung ke konten utama

Ilmuwan MIT mengembangkan 'Internal Micro Pharmacy'

Para ilmuwan di Massachusetts Institute of Technology telah mengembangkan pengobatan implan dari film yang dapat secara mudah dan akurat membawa bahan farmasi.

Film ini dapat digunakan untuk menghantarkan obat-obatan untuk kanker, epilepsi, diabetes dan penyakit lain. Film ini merupakan salut pembawa obat pertama yang dapat diaktivasi dengan remote dengan penggunaan medan elektik kecil.

Film dibuat dari lapisan 2 material secara bergantian : pigmen yang bermuatan negatif dan molekul obat bermuatan positif atau obat netral yang dibungkus dalam molekul bermuatan positif.

Ketika tenaga listrik digunakan pada film, Prussian Blue kehilangan muatan negatif, yang menyebabkan film pecah dan melepaskan obat. Jumlah obat yang dilepaskan dan waktu pemberian dosis dapat dikontrol dengan tepat melalui on atau off tegangan.

Signal listrik dapat diatur (misalnya oleh dokter) menggunakan signal radio atau teknik lain yang telah dikembangkan oleh peralatan biomedis lain.

Film dapat membawa paket-paket obat yang dapat dilepaskan secara terpisah, yang dapat secara khusus bermanfaat untuk kemoterapi. Tim peneliti saat ini bekerja memasukkan film dengan berbagai obat kanker.

Sebenarnya peralatan dapat didisain untuk mengirimkan obat secara otomatis setelah merasa bahwa mereka dibutuhkan. Contohnya, peralatan dapat melepaskan bahan kemoterapi jika tumor mulai tumbuh kembali atau mengirimkan insulin jika pasien diabetes mempunyai kadar gula darah tinggi.

Anda dapat mengetahui lebih lanjut mengenai 'micro pharmacy', disini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemitraan antara Apoteker dan tenaga kesehatan lain

Kemitraan antara Apoteker dan tenaga / staf medik lainnya di rumah sakit (dokter, dokter gigi, perawat, bidan) sudah ada selama ini walaupun kemitraan yang ada belum sebagai “mitra” tetapi Apoteker sering masih sebagai pembantu. Selama ini obat dalam pelayanan kesehatan selalu disebut sebagai unsur penunjang walaupun hampir 80% pelayanan kesehatan diintervensi dengan obat. Hubungan kemitraan seperti ini tidak lepas dari sejarah pelayanan kefarmasian yang dititik beratkan pada produk (membuat, meracik) serta menyerahkan obat kepada pasien. Hubungan interaksi langsung Apoteker dengan pasien sangat jarang dan bahkan komunikasi antara Apoteker dengan staf medik lainnya juga sangat kurang, padahal kemitraan dimulai dengan komunikasi yang baik. Peran dokter yang sangat sentral dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit dan adanya hambatan komunikasi antara Apoteker dengan staf medik lainnya selama ini menyebabkan kemitraan antara Apoteker dan staf medik masih seperti disebut diatas. De

IONI mobile layanan Informasi Obat yang Inovatif dari PIONAS BPOM

Sesudah sekian lama tidak mengisi blog dunia farmasi, sudah waktunya, memulai lagi tulisan seputar dunia farmasi dan kesehatan. Kita mulai dengan hasil pertemuan saya diundang Pusat Informasi Obat (PIONAS) BPOM, 28 November 2014 dalam rangka soft launching IONI (Infomatorium Obat Nasional Indonesia). Ada yang tahu dan pernah pake buku IONI sebagai referensi terpercaya dan independen mengenai obat yang beredar di Indonesia ? Hmmm...kalau banyak yang belum saya ulas sedikit dan nanti sy kasih pranala (link) untuk unduh aplikasi mobile nya yang merupakan terobosan baru PIONAS BPOM dalam upaya meningkatkan akses informasi terstandar,  demikian menurut ibu Dra. Rita Endang, Apt, MKes sebagai Plt. Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM. Menurut ibu Rita, pengembangan aplikasi IONI melalui aplikasi mobile yang sesuai kebutuhan profesi kesehatan, khususnya Apoteker, sangat mendukung bidang Informasi Obat dan Makanan PIOM dalam melaksanakan layanan informasi obat sejalan denga

Twitter dengan Halaman Muka baru

Buat para pecinta Twitter seperti saya , berikut ini ada berita hangat dari Twitter. Twitter mendisain ulang halaman depan bagi pengunjung baru ke Twitter.com. Jika Anda sudah terdaftar, Anda tidak akan melihat tampilan baru, kecuali jika Anda sign ou t dan refresh halaman muka.