Langsung ke konten utama

Orang-orang sering berbagi obat resep

Dalam wawancara tatap muka dengan 700 orang Amerika, hampir 23% melaporkan memberikan obat resep mereka kepada orang lain dan 27% meminjam obat resep dari yang lain. Pengobatan yang paling sering dibagi (diberikan atau dipinjamkan) adalah obat-obat alergi (25%) diikuti dengan pengobatan nyeri (22%) dan antibiotika seperti amoksisilin (21%). Tujuh persen dari yang diwawancara mengatakan mereka berbagi obat-obat pengubah mood. Lebih kecil dari 6% mengatakan mereka berbagi obat resep anti jerawat dan sekitar 5% berbagi pil KB.

Temuan bahwa orang-orang berbagi obat resep ”bukan hal mengejutkan luar biasa”. Namun demikian, lama berbaginya lebih tinggi dari yang kami duga, menurut Dr. Richard Goldworthty, direktur penelitian dan pengembangan dari The Academic Edge, Inc. Temuan ini dipublikasikan dalam American Journal of Public Health yang dijadualkan muncul dalam edisi cetak bulan Juni 2008. Walaupun idealnya orang-orang tidak boleh berbagi pengobatan apapun, faktanya orang-orang berbagi dan dalam kebanyakan kasus bermanfaat dan berisiko kecil. Di lain pihak, berbagi pengobatan resep dikaitkan dengan risiko yang bermakna. Kita seharusnya tidak pernah berbagi antiobiotik karena pengobatan penuh harus dihabiskan ketika menggunakannya. Jika Anda atau seseorang tidak menghabiskan obat antibiotikanya, maka akan terjadi peningkatan bakteri yang menjadi resisten pada obat yang digunakan bersama.

Beberapa kelas obat tertentu bersifat teratogenik yang artinya menyebabkan kerusakan pada janin. Beberapa bahkan terjadi sebulan sebelum konsepsi. Oleh karena itu, obat-obat ini termasuk obat anti jerawat isotretinoin jangan dibagikan kepada yang lain.

Untuk obat penghilang nyeri, obat alergi dan obat penghilang gejala-gejala lain, jika Anda ingin memberikan obat resep kepada orang lain, Anda harus memberikan instruksi dan peringatan kepada mereka. Hampir mirip, jika Anda meminjam dari seseorang, Anda harus khawatir tentang bagaimana menggunakannya dan kapan tidak boleh digunakan. Goldsworthy menyarakan memberitahukan kepada dokter Anda tentang hal ini bila Anda meminjam obat resep.

Survey juga menunjukkan bahwa kulit putih (23%) dan Hispanik (26%) lebih suka membagi resep obat nyeri dibandingkan orang Amerika keturunan Afrika (14%). Wanita lebih suka berbagi antiobiotik (24 % vs 12%) dibandingkan pria.

Orang-orang tampaknya lebih suka berbagi obat resep jika pengobatan berasal dari anggota keluarga, mereka punya resep obat itu tapi habis atau tidak bawa atau sedang dalam keadaan gawat.

Sumber : American Journal of Public Health, Juni 2008

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IONI mobile layanan Informasi Obat yang Inovatif dari PIONAS BPOM

Sesudah sekian lama tidak mengisi blog dunia farmasi, sudah waktunya, memulai lagi tulisan seputar dunia farmasi dan kesehatan. Kita mulai dengan hasil pertemuan saya diundang Pusat Informasi Obat (PIONAS) BPOM, 28 November 2014 dalam rangka soft launching IONI (Infomatorium Obat Nasional Indonesia). Ada yang tahu dan pernah pake buku IONI sebagai referensi terpercaya dan independen mengenai obat yang beredar di Indonesia ? Hmmm...kalau banyak yang belum saya ulas sedikit dan nanti sy kasih pranala (link) untuk unduh aplikasi mobile nya yang merupakan terobosan baru PIONAS BPOM dalam upaya meningkatkan akses informasi terstandar,  demikian menurut ibu Dra. Rita Endang, Apt, MKes sebagai Plt. Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM. Menurut ibu Rita, pengembangan aplikasi IONI melalui aplikasi mobile yang sesuai kebutuhan profesi kesehatan, khususnya Apoteker, sangat mendukung bidang Informasi Obat dan Makanan PIOM dalam melaksanakan layanan informasi obat sejalan d...

Apoteker dalam Berbagai Bahasa

Beberapa waktu lalu saya sedang iseng-iseng browsing dan blogwalking , ketemu situs yang menampilkan apoteker dalam berbagai bahasa (cuma lupa alamat situsnya). Berikut ini adalah daftar sinonim apoteker/farmasis dalam berbagai bahasa : Pharmacist Apoteker Farmatseut Pharmacien Farmacèutic APOTEKAR Lekarnik Danh tu Pharmazeut GYÓGYSZERÉSZ APTEIKER Poitigéir ECZACI Farmaceuter Farmaciisto Farmatseut Yakuzaishi Parmasyutika FARMACEUTA Apteekkari Farmacêutico Farmacista Farmacininkas FARMACEUT FARMACIST Nah, bagi yang tahu bahasa mana, silahkan beri keterangan di komentar...Atau mau menambahkan sinonim yang belum tercantum di atas ?

Pengelolaan Obat di Rumah Tangga

Hasil Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan tahun 2013, menunjukkan ada 35,2 % rumah tangga menyimpan obat. Alasannya bukan hanya karena dalam pengobatan, tetapi juga untuk persediaan atau obat sisa. Kenyataannya, bisa dikatakan hampir semua keluarga (Rumah Tangga) menyimpan obat. Padahal dalam menyimpan obat, ada aturannya, baik jenis obat yang boleh disimpan, maupun kondisi penyimpanan yang baik dan benar. Penyimpanan obat yang benar, akan mempengaruhi stabilitas obat. Obat sintetis memiliki kandungan zat kimia yang dapat dipengaruhi oleh udara, suhu, kelembaban dan cairan. Demikian pula obat tradisional, harus disimpan dengan cara yang benar agar tidak rusak. Ada berbagai bentuk sediaan obat disimpan dengan cara yang sesuai. Cara penyimpanan umumnya dicantumkan pada kemasan obat. Namun tidak semua pasien dapat membaca atau memahami informasi pada kemasan tersebut. Misalnya untuk obat cair (sirup), seringkali disimpan di dalam lemari pendingin (kulkas), bahkan dalam freez...