Langsung ke konten utama

WHA Menghimbau untuk meningkatkan fokus pada hepatitis

Aliansi Hepatitis Dunia (World Hepatitis Alliance/WHA) menghimbau peningkatan kesadaran terhadap hepatitis kronis, yang menginfeksi orang sepuluh kali lebih banyak di seluruh dunia dibandingkan HIV/AIDS.

“Diperkirakan bahwa 500 juta orang, kurang lebih satu dari 12 orang mengalami infeksi virus hepatitis B atau C kronis di seluruh dunia. Walau demikian, tidak ada kesadaran dan keinginan politik yang serius untuk menangani penyakit ini,” WHA mengatakan di akhir pertemuan tahunan WHO. Diperkirakan 1,5 juta orang meninggal akibat hepatitis setiap tahun, menjadikannya “salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan dunia,” WHA mengatakan. "Kita perlu memberi perhatian yang sama besarnya sebagaimana terhadap AIDS, TB dan malaria,” Presiden WHA Charles Gore mengatakan.

Kurangnya kesadaran adalah kenyataan yang menyulitkan para ilmuwan untuk mengakses data tentang hepatitis kronis. “Tidak ada pusat sumber yang mengkoordinasi data statistik hepatitis,” dikatakan oleh Profesor Shivaram Prasad Singh, pemimpin Kalinga Gastroenterology Foundation.

Pemerintah perlu menangani pencegahan hepatitis secara serius dengan meningkatkan kebijakan pengamatan dan skrining, WHA mengatakan. “Baru-baru ini saya berada di Mozambik dan menemukan bahwa mereka tidak menskrining darah yang dipakai untuk transfusi terhadap hepatitis,” dikatakan oleh Jean-Michel Pawlotsky, sekretaris umum WHA untuk Study of the Liver.

Sumber : Yayasan Spiritia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IONI mobile layanan Informasi Obat yang Inovatif dari PIONAS BPOM

Sesudah sekian lama tidak mengisi blog dunia farmasi, sudah waktunya, memulai lagi tulisan seputar dunia farmasi dan kesehatan. Kita mulai dengan hasil pertemuan saya diundang Pusat Informasi Obat (PIONAS) BPOM, 28 November 2014 dalam rangka soft launching IONI (Infomatorium Obat Nasional Indonesia). Ada yang tahu dan pernah pake buku IONI sebagai referensi terpercaya dan independen mengenai obat yang beredar di Indonesia ? Hmmm...kalau banyak yang belum saya ulas sedikit dan nanti sy kasih pranala (link) untuk unduh aplikasi mobile nya yang merupakan terobosan baru PIONAS BPOM dalam upaya meningkatkan akses informasi terstandar,  demikian menurut ibu Dra. Rita Endang, Apt, MKes sebagai Plt. Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM. Menurut ibu Rita, pengembangan aplikasi IONI melalui aplikasi mobile yang sesuai kebutuhan profesi kesehatan, khususnya Apoteker, sangat mendukung bidang Informasi Obat dan Makanan PIOM dalam melaksanakan layanan informasi obat sejalan d...

Apoteker dalam Berbagai Bahasa

Beberapa waktu lalu saya sedang iseng-iseng browsing dan blogwalking , ketemu situs yang menampilkan apoteker dalam berbagai bahasa (cuma lupa alamat situsnya). Berikut ini adalah daftar sinonim apoteker/farmasis dalam berbagai bahasa : Pharmacist Apoteker Farmatseut Pharmacien Farmacèutic APOTEKAR Lekarnik Danh tu Pharmazeut GYÓGYSZERÉSZ APTEIKER Poitigéir ECZACI Farmaceuter Farmaciisto Farmatseut Yakuzaishi Parmasyutika FARMACEUTA Apteekkari Farmacêutico Farmacista Farmacininkas FARMACEUT FARMACIST Nah, bagi yang tahu bahasa mana, silahkan beri keterangan di komentar...Atau mau menambahkan sinonim yang belum tercantum di atas ?

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) 1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang pembatasan distribusi obat

Ini dia produk baru Ibu Siti Fadilah Supari, Menteri Kesehatan Indonesia. Permenkes yang dikeluarkan tanggal 3 November 2008 ini menyatakan perusahaan farmasi yang tidak memiliki fasilitas distribusi tidak boleh meregistrasi usahanya. Permenkes 1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang pembatasan distribusi obat dinilai berpotensi mengakibatkan ditutupnya perusahaan-perusahaan farmasi asing . Saat jumpa pers Kebijakan Obat di Indonesia dan Dampaknya Terhadap Kepentingan Konsumen Kamis, 6 Nov di Jakarta, Executive Director International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) Parulian Simanjutak mengatakan bahwa ini akan mengakibatkan ditutupnya perusahaan farmasi asing, terutama 14 anggota IPMG juga ikut terancam. Dari 29 anggota IPMG, 14 di antaranya termasuk klasifikasi Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang berskala internasional. Namun, 14 perusahaan farmasi anggota IPMG tersebut tidak mempunyai fasilitas distribusi.  Beberapa poin penting dan hal baru yang perlu perlu dicermati da...