Langsung ke konten utama

Operasi sesar dapat menyulitkan kehamilan berikutnya

Para peneliti telah menunjukkan bahwa persalinan sesar yang dilakukan pada kehamilan pertama tampaknya meningkatkan risiko komplikasi kehamilan berikutnya.

Temuan berasal dari analisis data register di Norwegia dari 637.497 kelahiran pertama dan kedua pada wanita dengan paling sedikit 2 kelahiran tunggal dan 242.812 kelahiran pertama, kedua dan ketiga pada wanita dengan paling sedikit 3 kelahiran tunggal.

Menurut laporan dalam jurnal Obstetric & Gynecology edisi Juni 2008, dibandingkan dengan kelahiran pertama normal, persalinan sesar pada kelahirna pertama kira-kira berisiko 2 kali lipat pada kehamilan kedua mengalami pre-eklamsia, kelainan plasenta dan punya bayi kecil (berat badan kurang).

Namun demikian, Dr. Anne Kjertsti Daltveit, dari University of Bergen di Norwegia dan koleganya menekankan bahwa sejarah kelahiran seorang wanita harus diperhitungkan. Mereka menemukan bahwa jika komplikasi yang sama dikeluarkan dari kelahiran pertama, risiko kehamilan kedua menurun sedikit.

Laporan mengindikasikan bahwa dengan 2 operasi sesar sebelumnya, risiko komplikasi pada kehamilan ketiga akan meningkat, tapi risikonya hampir sama terlihat setelah operasi sesar pertama.

Peneliti menjelaskan bahwa peningkatan risiko komplikasi setelah persalinan sesar dapat disebabkan oleh persalinan sesar sendiri. Sebaliknya, kemungkinan alasan untuk melakukan persalinan sesar pertama kali dapat hadir dalam kehamilan berikutnya, sehingga perhitungan komplikasi terlihat.

Sumber : Obstretic & Gynecology, Juni 2008.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IONI mobile layanan Informasi Obat yang Inovatif dari PIONAS BPOM

Sesudah sekian lama tidak mengisi blog dunia farmasi, sudah waktunya, memulai lagi tulisan seputar dunia farmasi dan kesehatan. Kita mulai dengan hasil pertemuan saya diundang Pusat Informasi Obat (PIONAS) BPOM, 28 November 2014 dalam rangka soft launching IONI (Infomatorium Obat Nasional Indonesia). Ada yang tahu dan pernah pake buku IONI sebagai referensi terpercaya dan independen mengenai obat yang beredar di Indonesia ? Hmmm...kalau banyak yang belum saya ulas sedikit dan nanti sy kasih pranala (link) untuk unduh aplikasi mobile nya yang merupakan terobosan baru PIONAS BPOM dalam upaya meningkatkan akses informasi terstandar,  demikian menurut ibu Dra. Rita Endang, Apt, MKes sebagai Plt. Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM. Menurut ibu Rita, pengembangan aplikasi IONI melalui aplikasi mobile yang sesuai kebutuhan profesi kesehatan, khususnya Apoteker, sangat mendukung bidang Informasi Obat dan Makanan PIOM dalam melaksanakan layanan informasi obat sejalan d...

Apoteker dalam Berbagai Bahasa

Beberapa waktu lalu saya sedang iseng-iseng browsing dan blogwalking , ketemu situs yang menampilkan apoteker dalam berbagai bahasa (cuma lupa alamat situsnya). Berikut ini adalah daftar sinonim apoteker/farmasis dalam berbagai bahasa : Pharmacist Apoteker Farmatseut Pharmacien Farmacèutic APOTEKAR Lekarnik Danh tu Pharmazeut GYÓGYSZERÉSZ APTEIKER Poitigéir ECZACI Farmaceuter Farmaciisto Farmatseut Yakuzaishi Parmasyutika FARMACEUTA Apteekkari Farmacêutico Farmacista Farmacininkas FARMACEUT FARMACIST Nah, bagi yang tahu bahasa mana, silahkan beri keterangan di komentar...Atau mau menambahkan sinonim yang belum tercantum di atas ?

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) 1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang pembatasan distribusi obat

Ini dia produk baru Ibu Siti Fadilah Supari, Menteri Kesehatan Indonesia. Permenkes yang dikeluarkan tanggal 3 November 2008 ini menyatakan perusahaan farmasi yang tidak memiliki fasilitas distribusi tidak boleh meregistrasi usahanya. Permenkes 1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang pembatasan distribusi obat dinilai berpotensi mengakibatkan ditutupnya perusahaan-perusahaan farmasi asing . Saat jumpa pers Kebijakan Obat di Indonesia dan Dampaknya Terhadap Kepentingan Konsumen Kamis, 6 Nov di Jakarta, Executive Director International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) Parulian Simanjutak mengatakan bahwa ini akan mengakibatkan ditutupnya perusahaan farmasi asing, terutama 14 anggota IPMG juga ikut terancam. Dari 29 anggota IPMG, 14 di antaranya termasuk klasifikasi Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang berskala internasional. Namun, 14 perusahaan farmasi anggota IPMG tersebut tidak mempunyai fasilitas distribusi.  Beberapa poin penting dan hal baru yang perlu perlu dicermati da...