Langsung ke konten utama

Tahukah Anda bahwa 15-20 % kanker disebabkan oleh infeksi ?

Kanker yang secara populer dipahami sebagai hasil mutasi atau kesalahan dalam kode genetik dalam sel-sel, juga disebabkan oleh infeksi akibat virus, bakteri dan parasit. Menurut Dr. Andrew J. Dannenberg, Direktur Cancer Center dari NewYork-Presbyterian Hospital/Weill Cornell Medical Center dan Henry R. Erle, M.D. dari Roberts Family Professor of Medicine-Weill Cornell Medical College di New York City, 15-20 % dari semua kanker disebabkan oleh infeksi, bahkan mungkin lebih besar sekitar 2 kali lipatnya. Sayangnya, masyarakat dan kebanyakan pekerja layanan kesehatan tidak mengetahui pentingnya infeksi kronik sebagai potensi penyebab kanker yang dapat dicegah.

Dalam pidatonya pada konferensi American Association for Cancer Research’s (AACR) Sixth Annual International Conference Frontiers in Cancer Prevention Research pada 5 Desember 2007, Dr. Dannenberg menekankan kaitan antara infeksi kronik, inflamasi, dan kanker sebagai kesempatan untuk mengurangi peningkatan kanker global. Dia mengkaji ulang penelitian bersejarah yang menghasilkan dasar pengembangan vaksin dan obat anti infeksi untuk melawan kanker. Beberapa topik yang didiskusikan termasuk :

  • Kanker hati yang disebabkan oleh hepatitis B dan C
  • Human papillomavirus (HPV) yang berkaitan dengan kanker leher rahim, tenggorokan dan mulut (karsinoma orofaringeal)
  • Kanker lambung atau adenokarsinoma dan bentuk limfoma yang disebut MALT Limfoma, telah dikaitkan dengan infeksi bakteri Helicobater pylori
  • Kanker kandung kemih, disebabkan oleh infeksi kronik oleh parasit Schistosoma
  • Bagaimana inflamasi yang disebabkan infeksi dapat mengarah ke berbagai kanker

Dr. Dannenberg percaya bahwa bukti-bukti terbaru mengaitkan HPV dengan kanker tenggorokan dan oral (bukan hanya kanker leher rahim), menjelaskan bahwa anak laki-laki dewasa juga mendapatkan manfaat bila divaksinasi terhadap HPV.

Sumber : Medical News Today

Komentar

Anonim mengatakan…
terimakasih. blog ini keren banget, informasinya sangat bagus :)

Salam kenal

Postingan populer dari blog ini

IONI mobile layanan Informasi Obat yang Inovatif dari PIONAS BPOM

Sesudah sekian lama tidak mengisi blog dunia farmasi, sudah waktunya, memulai lagi tulisan seputar dunia farmasi dan kesehatan. Kita mulai dengan hasil pertemuan saya diundang Pusat Informasi Obat (PIONAS) BPOM, 28 November 2014 dalam rangka soft launching IONI (Infomatorium Obat Nasional Indonesia). Ada yang tahu dan pernah pake buku IONI sebagai referensi terpercaya dan independen mengenai obat yang beredar di Indonesia ? Hmmm...kalau banyak yang belum saya ulas sedikit dan nanti sy kasih pranala (link) untuk unduh aplikasi mobile nya yang merupakan terobosan baru PIONAS BPOM dalam upaya meningkatkan akses informasi terstandar,  demikian menurut ibu Dra. Rita Endang, Apt, MKes sebagai Plt. Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM. Menurut ibu Rita, pengembangan aplikasi IONI melalui aplikasi mobile yang sesuai kebutuhan profesi kesehatan, khususnya Apoteker, sangat mendukung bidang Informasi Obat dan Makanan PIOM dalam melaksanakan layanan informasi obat sejalan d...

Apoteker dalam Berbagai Bahasa

Beberapa waktu lalu saya sedang iseng-iseng browsing dan blogwalking , ketemu situs yang menampilkan apoteker dalam berbagai bahasa (cuma lupa alamat situsnya). Berikut ini adalah daftar sinonim apoteker/farmasis dalam berbagai bahasa : Pharmacist Apoteker Farmatseut Pharmacien Farmacèutic APOTEKAR Lekarnik Danh tu Pharmazeut GYÓGYSZERÉSZ APTEIKER Poitigéir ECZACI Farmaceuter Farmaciisto Farmatseut Yakuzaishi Parmasyutika FARMACEUTA Apteekkari Farmacêutico Farmacista Farmacininkas FARMACEUT FARMACIST Nah, bagi yang tahu bahasa mana, silahkan beri keterangan di komentar...Atau mau menambahkan sinonim yang belum tercantum di atas ?

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) 1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang pembatasan distribusi obat

Ini dia produk baru Ibu Siti Fadilah Supari, Menteri Kesehatan Indonesia. Permenkes yang dikeluarkan tanggal 3 November 2008 ini menyatakan perusahaan farmasi yang tidak memiliki fasilitas distribusi tidak boleh meregistrasi usahanya. Permenkes 1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang pembatasan distribusi obat dinilai berpotensi mengakibatkan ditutupnya perusahaan-perusahaan farmasi asing . Saat jumpa pers Kebijakan Obat di Indonesia dan Dampaknya Terhadap Kepentingan Konsumen Kamis, 6 Nov di Jakarta, Executive Director International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) Parulian Simanjutak mengatakan bahwa ini akan mengakibatkan ditutupnya perusahaan farmasi asing, terutama 14 anggota IPMG juga ikut terancam. Dari 29 anggota IPMG, 14 di antaranya termasuk klasifikasi Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang berskala internasional. Namun, 14 perusahaan farmasi anggota IPMG tersebut tidak mempunyai fasilitas distribusi.  Beberapa poin penting dan hal baru yang perlu perlu dicermati da...