Langsung ke konten utama

Obat HIV yang baru : Racivir

Racivir adalah analog nukleosida sitidin oral sehari sekali yang sedang dikembangkan oleh Pharmasset sebagai terapi HIV untuk dikombinasikan dengan obat HIV (ARV) lain yang disetujui. Kami telah menyelesaikan uji coba klinis fase 2, Penelitian 201, untuk menilai keamanan, kemampuan untuk ditahan dan dampak antiviral dengan racivir takaran 600mg yang dibandingkan secara langsung dengan 3TC terhadap pasien terinfeksi HIV yang berpengalaman dengan pengobatan, memiliki mutasi M184V dan pernah memakai terapi 3TC. Sasaran penelitian ini adalah untuk menilai manfaat racivir pada pasien yang memiliki mutasi M184V dengan cara mengganti 3TC dengan racivir dalam kombinasi ART-nya.

Penelitian 201 adalah penelitian secara acak, double-blind, terkontrol plasebo, di berbagai pusat terhadap 54 pasien yang secara acak dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok menerima racivir dan bukan 3TC dalam kombinasi ART-nya, kelompok lain tetap memakai terapi yang mengandung 3TC tanpa diubah. Kriteria untuk masuk dalam penelitian termasuk pasien yang gagal dengan rejimen ART. Penelitian memiliki masa pengobatan blinded sampai dengan 28 hari, dilanjutkan dengan masa pengobatan open label sampai dengan 20 minggu. Pasien selanjutnya ditindaklanjuti selama empat minggu lagi setelah masa pengobatan penelitian berakhir. Sasaran penelitian ini adalah untuk menilai manfaat racivir pada pasien yang memiliki mutasi M184V dengan cara mengganti 3TC dengan racivir dalam kombinasi ART-nya.

Dalam penelitian ini, 42 peserta dibagi secara acak menerima racivir (n=26) sebagai pengganti 3TC atau tetap memakai 3TC (n = 16) secara double-blind selama 28 hari. Viral load dan genotipe HIV ditentukan pada awal (viral load rata-rata 4,1 log) dan selama penelitian. Setelah masa pengobatan blinded, peserta diizinkan tetap memakai racivir secara open label dengan atau tanpa terapi latar belakang yang dioptimalkan selama tambahan 20 minggu, berdasarkan saran dokter perawatan primer mereka. Setelah 28 hari masa pengobatan blinded, viral load rata-rata meningkat sebanyak 0,13 log (34,9% peningkatan) pada kelompok 3TC dan menurun sebanyak 0,4 log (60,2% penurunan) pada kelompok racivir (p = 0,02). Sebuah analisis subset terhadap kelompok yang diobati dengan racivir mengungkapkan bahwa perubahan viral load sebagian besar adalah karena tanggapan antiviral yang positif pada peserta yang memiliki bentuk mutasi HIV termasuk M184V dan kurang dari tiga mutasi analog timidin dengan atau tanpa mutasi NNRTI atau PI. Pada pasien subset tersebut (n = 14), mengganti 3TC dengan racivir dalam kombinasi ART-nya menyebabkan penurunan viral load rata-rata sebanyak 0,7 log (80% penurunan, p = 0,004) pada minggu kedua pengobatan, dengan 28% pasien mencapai viral load tidak terdeteksi (kurang dari 400) dan 64% pasien mencapai penurunan viral load paling sedikit 0,5 log (68%). Tidak ada efek samping berat akibat terapi yang dicatat pada kedua kelompok selama 28 hari tersebut.

Sebagai kesimpulan, racivir menunjukkan kegiatan antiviral pada pasien yang memiliki HIV dengan mutasi M184V dan kurang dari tiga mutasi analog timidin. Pasien tersebut memiliki genotipe yang sesuai dengan kegagalan terapi lini pertama dan mungkin dicalonkan untuk memakai rejimen pengobatan lini kedua yang mengandung racivir. Penelitian di masa mendatang akan dirancang untuk meneliti kemungkinan penggunaan racivir dalam kombinasi terapi lini kedua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IONI mobile layanan Informasi Obat yang Inovatif dari PIONAS BPOM

Sesudah sekian lama tidak mengisi blog dunia farmasi, sudah waktunya, memulai lagi tulisan seputar dunia farmasi dan kesehatan. Kita mulai dengan hasil pertemuan saya diundang Pusat Informasi Obat (PIONAS) BPOM, 28 November 2014 dalam rangka soft launching IONI (Infomatorium Obat Nasional Indonesia). Ada yang tahu dan pernah pake buku IONI sebagai referensi terpercaya dan independen mengenai obat yang beredar di Indonesia ? Hmmm...kalau banyak yang belum saya ulas sedikit dan nanti sy kasih pranala (link) untuk unduh aplikasi mobile nya yang merupakan terobosan baru PIONAS BPOM dalam upaya meningkatkan akses informasi terstandar,  demikian menurut ibu Dra. Rita Endang, Apt, MKes sebagai Plt. Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM. Menurut ibu Rita, pengembangan aplikasi IONI melalui aplikasi mobile yang sesuai kebutuhan profesi kesehatan, khususnya Apoteker, sangat mendukung bidang Informasi Obat dan Makanan PIOM dalam melaksanakan layanan informasi obat sejalan d...

Apoteker dalam Berbagai Bahasa

Beberapa waktu lalu saya sedang iseng-iseng browsing dan blogwalking , ketemu situs yang menampilkan apoteker dalam berbagai bahasa (cuma lupa alamat situsnya). Berikut ini adalah daftar sinonim apoteker/farmasis dalam berbagai bahasa : Pharmacist Apoteker Farmatseut Pharmacien Farmacèutic APOTEKAR Lekarnik Danh tu Pharmazeut GYÓGYSZERÉSZ APTEIKER Poitigéir ECZACI Farmaceuter Farmaciisto Farmatseut Yakuzaishi Parmasyutika FARMACEUTA Apteekkari Farmacêutico Farmacista Farmacininkas FARMACEUT FARMACIST Nah, bagi yang tahu bahasa mana, silahkan beri keterangan di komentar...Atau mau menambahkan sinonim yang belum tercantum di atas ?

Pengelolaan Obat di Rumah Tangga

Hasil Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan tahun 2013, menunjukkan ada 35,2 % rumah tangga menyimpan obat. Alasannya bukan hanya karena dalam pengobatan, tetapi juga untuk persediaan atau obat sisa. Kenyataannya, bisa dikatakan hampir semua keluarga (Rumah Tangga) menyimpan obat. Padahal dalam menyimpan obat, ada aturannya, baik jenis obat yang boleh disimpan, maupun kondisi penyimpanan yang baik dan benar. Penyimpanan obat yang benar, akan mempengaruhi stabilitas obat. Obat sintetis memiliki kandungan zat kimia yang dapat dipengaruhi oleh udara, suhu, kelembaban dan cairan. Demikian pula obat tradisional, harus disimpan dengan cara yang benar agar tidak rusak. Ada berbagai bentuk sediaan obat disimpan dengan cara yang sesuai. Cara penyimpanan umumnya dicantumkan pada kemasan obat. Namun tidak semua pasien dapat membaca atau memahami informasi pada kemasan tersebut. Misalnya untuk obat cair (sirup), seringkali disimpan di dalam lemari pendingin (kulkas), bahkan dalam freez...