
Helicobacter pylori menginfeksi hampir 50% populasi dan merupakan faktor risiko paling kuat bagi kanker lambung. Namun demikian, hanya fraksi yang terinfeksi oleh H. pylori yang berkembang menjadi kanker, sehingga para peneliti mencoba mendefinisikan alur yang mengarah pada perkembangan kanker.
Richard Peek jr., M.D., direktur Divisi Gastroneterology, Hepatology and Nutrition di Vanderbilt-Ingram Cancer Center dan koleganya di Nashville Veterans Affairs Medical Center menyelidiki strain H. pylori cag+, strain yang meningkatkan risiko ulkus peptik dan kanker lambung, pada model tikus. Mereka menguji bahwa suatu protein 'menyalakan' reseptor sel yang dinamakan Decay-accelerating factor (DAF) dan DAF yang melindungi sel-sel lambung yang terinfeksi dari sistem imun.
Peek mengatakan bahwa mereka menemukan bakteri ternyata telah mengmbil alih protein sel induk dan menggunakannya sebagai reseptor. Hal ini memfasilitasi infeksi lambung dan menginduksi radang lambung dan luka. Peek dan koleganya juga menemukan pengaturan ekspresi DAF oleh H. pylori mengarah pada peradangan menetap dalam lambung sehingga makin memudahkan kanker untuk berkembang.
Daniel P. O'Brien, Ph.D penulis utama paper ini. Penelitian ini didukung oleh National Institute of Health, the Vanderbilt Digestive Disease Research Center dan Departement of Medical Affairs.
Sumber : Medicalnewstoday, 29 Agustus 2008
Para pembaca Dunia Farmasi, mulai perhatikan kesehatan lambung Anda. Bila mengalami gejala-gejala mual, perih, kembung, nyeri di dada merupakan tanda-tanda gastritis dan ulkus peptik. Segera konsultasikan ke dokter Anda untuk mendapatkan penanganan yang tepat sebelum terlambat...
Komentar