Langsung ke konten utama

Demensia : YouTube dan Facebook sebagai kanal informasi

YouTube, komunitas video online memungkinkan orang-orang untuk mencari, menonton dan berbagi video yang diciptakan asli, telah bekerjasama dengan para ahli untuk menyediakan platform video berbagi untuk mendorong penelitian medis.

Dengan menggunakan komunikasi online, para ahli saraf dari University of California, San Francisco (UCSF) berharap berhubungan erat dengan masyarakat awam dan dokter dalam melawan penyakit degeneratif, sambil membantu para pendamping pasien (caregivers) menanggulangi penyakit yang menghancurkan ini.



Hal yang sulit bagi penderita untuk menjelajahi sistem pengobatan dalam rangka mendapatkan diagnosis penyakit degenaratif yang relatif jarang dan untuk mengimplementasikan strategi pemerian layanan yang diperlukan di rumah mereka. Forum publik yang didedikasikan untuk mendidik masyarakat mengenai segala aspek penyakit degeneratif dapat mengatasi masalah ini.

Kanal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran pasien, keluarga dan dokter mengenai berbagai bentuk demensia, dengan tujuan mempromosikan diagnosis dini dan membawa lebih banyak pasien dalam studi penelitian dan uji klinik. Situs ini juga dimaskudkan untuk mendidik para pendamping dan memberikan dukungan melalui kesaksian para pendamping.

Bruce Miller, MD., Direktur UCSF Memory and Aging Center mengatakan bahwa jika kita dapat mempromosikan diagnosis akurat pada pasien, kita dapat membawa mereka ke dalam uji klinis lebih dini. Para ahli percaya bahwa intervensi lebih dini dengan terapi terkini adalah kunci untuk menghambat dan menghentikan penyakit ini.

Para ilmuwan telah menciptakan tanda elektronik atau widget, yang mengandung link ke saluran YouTube dan website UCSF Memory and Aging Center yang membiarkan orang-orang untuk menyebarkan cerita mengenai inisiatif ini melalui email dan website, termasuk asosiasi pendidikan penyakit. Mereka juga menciptakan kelompok Facebook "Defeat Dementia".


Check out the YouTube Channel here...
Read the press release here...
Join the Defeat Dementia Facebook group here...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IONI mobile layanan Informasi Obat yang Inovatif dari PIONAS BPOM

Sesudah sekian lama tidak mengisi blog dunia farmasi, sudah waktunya, memulai lagi tulisan seputar dunia farmasi dan kesehatan. Kita mulai dengan hasil pertemuan saya diundang Pusat Informasi Obat (PIONAS) BPOM, 28 November 2014 dalam rangka soft launching IONI (Infomatorium Obat Nasional Indonesia). Ada yang tahu dan pernah pake buku IONI sebagai referensi terpercaya dan independen mengenai obat yang beredar di Indonesia ? Hmmm...kalau banyak yang belum saya ulas sedikit dan nanti sy kasih pranala (link) untuk unduh aplikasi mobile nya yang merupakan terobosan baru PIONAS BPOM dalam upaya meningkatkan akses informasi terstandar,  demikian menurut ibu Dra. Rita Endang, Apt, MKes sebagai Plt. Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM. Menurut ibu Rita, pengembangan aplikasi IONI melalui aplikasi mobile yang sesuai kebutuhan profesi kesehatan, khususnya Apoteker, sangat mendukung bidang Informasi Obat dan Makanan PIOM dalam melaksanakan layanan informasi obat sejalan d...

Apoteker dalam Berbagai Bahasa

Beberapa waktu lalu saya sedang iseng-iseng browsing dan blogwalking , ketemu situs yang menampilkan apoteker dalam berbagai bahasa (cuma lupa alamat situsnya). Berikut ini adalah daftar sinonim apoteker/farmasis dalam berbagai bahasa : Pharmacist Apoteker Farmatseut Pharmacien Farmacèutic APOTEKAR Lekarnik Danh tu Pharmazeut GYÓGYSZERÉSZ APTEIKER Poitigéir ECZACI Farmaceuter Farmaciisto Farmatseut Yakuzaishi Parmasyutika FARMACEUTA Apteekkari Farmacêutico Farmacista Farmacininkas FARMACEUT FARMACIST Nah, bagi yang tahu bahasa mana, silahkan beri keterangan di komentar...Atau mau menambahkan sinonim yang belum tercantum di atas ?

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) 1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang pembatasan distribusi obat

Ini dia produk baru Ibu Siti Fadilah Supari, Menteri Kesehatan Indonesia. Permenkes yang dikeluarkan tanggal 3 November 2008 ini menyatakan perusahaan farmasi yang tidak memiliki fasilitas distribusi tidak boleh meregistrasi usahanya. Permenkes 1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang pembatasan distribusi obat dinilai berpotensi mengakibatkan ditutupnya perusahaan-perusahaan farmasi asing . Saat jumpa pers Kebijakan Obat di Indonesia dan Dampaknya Terhadap Kepentingan Konsumen Kamis, 6 Nov di Jakarta, Executive Director International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) Parulian Simanjutak mengatakan bahwa ini akan mengakibatkan ditutupnya perusahaan farmasi asing, terutama 14 anggota IPMG juga ikut terancam. Dari 29 anggota IPMG, 14 di antaranya termasuk klasifikasi Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang berskala internasional. Namun, 14 perusahaan farmasi anggota IPMG tersebut tidak mempunyai fasilitas distribusi.  Beberapa poin penting dan hal baru yang perlu perlu dicermati da...