Langsung ke konten utama

Apoteker Perlu untuk Reformasi Peran menghadapi Resesi yang Mendorong Biaya Obat Meningkat

Kali ini saya hadirkan sebuah berita tentang dorongan agar para Apoteker lebih berperan dalam dalam pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya di saat krisis keuangan yang melanda dunia. Silahkan teman-teman berikan komentar dan pendapatnya.

Majalah New York Times melaporkan bahwa banyak orang Amerika masih tidak dapat membiayai pengobatan untuk kondisi-kondisi yang mengancam jiwa, bahkan dengan pemanfaatan asuransi obat Medicare, dengan tingginya pengunaan obat generik berbiaya murah, dan diskon besar dari ritel-ritel apotek yang besar.Di beberapa daerah, "resesi telah meningkatkan daya juang untuk hidup. Survei nasional secara konsisten menemukan bahwa sebanyak sepertiga dari responden mengatakan mereka tidak bisa membeli resep karena biaya, semenjak tiga empat tahun lalu. "

Para apoteker di Almond's Drug Store di Rocky Mount, suatu komunitas di mana "pengangguran telah dua kali lipat mencapai 14 persen dalam satu tahun," menemukan bahwa pelanggan mereka tidak mampu membeli resep secara penuh dan "sekitar delapan bulan lalu, mereka berhenti secara otomatis mempersiapkan isi ulang bagi pelanggan reguler karena mereka menemukan bahwa lebih dari setengah tidak dibeli dan harus disimpan kembali. " Pelanggan harus "timbangkan tidak mengambil obat perawatan lebih langsung terhadap kebutuhan seperti makanan dan tempat tinggal," bahkan ketika obat yang penting untuk kesehatan mereka. "Dr. John T. Avent, seorang dokter di klinik berpenghasilan rendah dekat Almand, memperperkirakan sedikitnya 80 persen dari pasiennya tidak mengambil obat yang sudah diresepkannya".

The Chicago Tribune melaporkan bahwa Greg Wasson, CEO dari Walgreen's Co sedang melobi para apoteker untuk mengambil "peran yang lebih besar seperti diungkapkan Presiden Barack Obama bahwa White House dan Kongres harus bersatu untuk memperluas cakupan asuransi kesehatan kepada rakyat yang tidak terjamin asuransi." Walgreen's, apotek jaringan terbaru di AS, mempekerjakan lebih dari 25.000 apoteker. Wasson "melihat upaya perusahaannya lebih dari sekedar melayani resep, yaitu sebagai bagian dari solusi yang disebut manajemen terapi pengobatan." "Dengan membantu pasien tetap menggunakan obatnya dan membuat pilihan lebih baik dan lebih hemat biaya bagi mereka, Wasson percaya apoteker di Amerika dapat membantu menghemat jutaan dolar dalam biaya perawatan medis." Untuk melakukan ini, dia mengatakan bahwa "apotek akan perlu dibayar lebih" untuk memenuhi "penyediakan waktu konsultasi pasien, plus saran kesehatan dan tips lainnya."

Program percontohan di Chicago tahun 2007 yang dijalankan oleh sebuah kelompok bisnis menunjukkan bahwa keterlibatan apoteker dapat mengurangi biaya perawatan diabetes dalam skala kecil, "oleh lebih dari $ 1.400 per karyawan dalam satu tahun." "Para apoteker adalah penyedia layanan kesehatan paling sering digunakan dan salah satu profesional yang paling terpercaya setelah perawat," kata Wasson.

Post Permalink

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IONI mobile layanan Informasi Obat yang Inovatif dari PIONAS BPOM

Sesudah sekian lama tidak mengisi blog dunia farmasi, sudah waktunya, memulai lagi tulisan seputar dunia farmasi dan kesehatan. Kita mulai dengan hasil pertemuan saya diundang Pusat Informasi Obat (PIONAS) BPOM, 28 November 2014 dalam rangka soft launching IONI (Infomatorium Obat Nasional Indonesia). Ada yang tahu dan pernah pake buku IONI sebagai referensi terpercaya dan independen mengenai obat yang beredar di Indonesia ? Hmmm...kalau banyak yang belum saya ulas sedikit dan nanti sy kasih pranala (link) untuk unduh aplikasi mobile nya yang merupakan terobosan baru PIONAS BPOM dalam upaya meningkatkan akses informasi terstandar,  demikian menurut ibu Dra. Rita Endang, Apt, MKes sebagai Plt. Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM. Menurut ibu Rita, pengembangan aplikasi IONI melalui aplikasi mobile yang sesuai kebutuhan profesi kesehatan, khususnya Apoteker, sangat mendukung bidang Informasi Obat dan Makanan PIOM dalam melaksanakan layanan informasi obat sejalan d...

Apoteker dalam Berbagai Bahasa

Beberapa waktu lalu saya sedang iseng-iseng browsing dan blogwalking , ketemu situs yang menampilkan apoteker dalam berbagai bahasa (cuma lupa alamat situsnya). Berikut ini adalah daftar sinonim apoteker/farmasis dalam berbagai bahasa : Pharmacist Apoteker Farmatseut Pharmacien Farmacèutic APOTEKAR Lekarnik Danh tu Pharmazeut GYÓGYSZERÉSZ APTEIKER Poitigéir ECZACI Farmaceuter Farmaciisto Farmatseut Yakuzaishi Parmasyutika FARMACEUTA Apteekkari Farmacêutico Farmacista Farmacininkas FARMACEUT FARMACIST Nah, bagi yang tahu bahasa mana, silahkan beri keterangan di komentar...Atau mau menambahkan sinonim yang belum tercantum di atas ?

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) 1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang pembatasan distribusi obat

Ini dia produk baru Ibu Siti Fadilah Supari, Menteri Kesehatan Indonesia. Permenkes yang dikeluarkan tanggal 3 November 2008 ini menyatakan perusahaan farmasi yang tidak memiliki fasilitas distribusi tidak boleh meregistrasi usahanya. Permenkes 1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang pembatasan distribusi obat dinilai berpotensi mengakibatkan ditutupnya perusahaan-perusahaan farmasi asing . Saat jumpa pers Kebijakan Obat di Indonesia dan Dampaknya Terhadap Kepentingan Konsumen Kamis, 6 Nov di Jakarta, Executive Director International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) Parulian Simanjutak mengatakan bahwa ini akan mengakibatkan ditutupnya perusahaan farmasi asing, terutama 14 anggota IPMG juga ikut terancam. Dari 29 anggota IPMG, 14 di antaranya termasuk klasifikasi Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang berskala internasional. Namun, 14 perusahaan farmasi anggota IPMG tersebut tidak mempunyai fasilitas distribusi.  Beberapa poin penting dan hal baru yang perlu perlu dicermati da...