Langsung ke konten utama

Para ilmuwan menemukan cara baru untuk membuat sel punca

Para ilmuwan telah mengkonversi sel-sel dewasa menjadi sel punca embrionik dengan menggunakan pemrograman kimia sebagai pengganti manipulasi genetika. Para peneliti menjelaskan bahwa manipulasi gen adalah metode lama yang menimbulkan risiko masalah kesehatan serius seperti kanker. Studi ini dipublikasikan online tanggal 23 April di dalam the Journal Cell Stem Cell.

Kemampuan membuat sel punca tanpa mengubah secara genetik akan mengarah pada pengembangan banyak tipe baru terapi untuk cakupan penyakit yang luas, termasuk diabetes tipe 1 dan penyakit parkinson. Pimpinan penelitian Sheng Ding, seorang wakil profesor dari Scripps Research Institute di La jolla Kalifornia mengatakan bahwa para peneliti gembira dengan terobosan yang menghasilkan sel-sel mirip embrionik dari fibroblas (sel-sel yang membangun jaringan penghubung) tanpa menggunakan materi genetik apapun. Para ilmuwan telam memimpikan ini selama bertahun-tahun.

Ding dan kolegenya memrogram kembali sel-sel dewasa melalui teknik dan penggunaan protein rekombinan. Protein-protein ini dibuat dari rekombinan potongan-potongan DNA dari berbagai organisme. Mereka bereksperimen dengan protein-protein ini sampai mereka menemukan campuran tepat yang memungkinkan mereka memrogram sel-sel dewasa secara bertahap.

Sel-sel mirip embrionik yang diprogram ulang dari fibroblast berperilaku sama dengan sel punca embrionik secara molekular dan ciri-ciri fungsi, termasuk kemampuanb membelah diri menjadi berbagai tipe sel seperti sel saraf, sel-sel prankreas, dan sel-sel otot pacu jantung.

Dunia Farmasi: Blog/Web yang mengomentari tulisan ini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IONI mobile layanan Informasi Obat yang Inovatif dari PIONAS BPOM

Sesudah sekian lama tidak mengisi blog dunia farmasi, sudah waktunya, memulai lagi tulisan seputar dunia farmasi dan kesehatan. Kita mulai dengan hasil pertemuan saya diundang Pusat Informasi Obat (PIONAS) BPOM, 28 November 2014 dalam rangka soft launching IONI (Infomatorium Obat Nasional Indonesia). Ada yang tahu dan pernah pake buku IONI sebagai referensi terpercaya dan independen mengenai obat yang beredar di Indonesia ? Hmmm...kalau banyak yang belum saya ulas sedikit dan nanti sy kasih pranala (link) untuk unduh aplikasi mobile nya yang merupakan terobosan baru PIONAS BPOM dalam upaya meningkatkan akses informasi terstandar,  demikian menurut ibu Dra. Rita Endang, Apt, MKes sebagai Plt. Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM. Menurut ibu Rita, pengembangan aplikasi IONI melalui aplikasi mobile yang sesuai kebutuhan profesi kesehatan, khususnya Apoteker, sangat mendukung bidang Informasi Obat dan Makanan PIOM dalam melaksanakan layanan informasi obat sejalan d...

Apoteker dalam Berbagai Bahasa

Beberapa waktu lalu saya sedang iseng-iseng browsing dan blogwalking , ketemu situs yang menampilkan apoteker dalam berbagai bahasa (cuma lupa alamat situsnya). Berikut ini adalah daftar sinonim apoteker/farmasis dalam berbagai bahasa : Pharmacist Apoteker Farmatseut Pharmacien Farmacèutic APOTEKAR Lekarnik Danh tu Pharmazeut GYÓGYSZERÉSZ APTEIKER Poitigéir ECZACI Farmaceuter Farmaciisto Farmatseut Yakuzaishi Parmasyutika FARMACEUTA Apteekkari Farmacêutico Farmacista Farmacininkas FARMACEUT FARMACIST Nah, bagi yang tahu bahasa mana, silahkan beri keterangan di komentar...Atau mau menambahkan sinonim yang belum tercantum di atas ?

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) 1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang pembatasan distribusi obat

Ini dia produk baru Ibu Siti Fadilah Supari, Menteri Kesehatan Indonesia. Permenkes yang dikeluarkan tanggal 3 November 2008 ini menyatakan perusahaan farmasi yang tidak memiliki fasilitas distribusi tidak boleh meregistrasi usahanya. Permenkes 1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang pembatasan distribusi obat dinilai berpotensi mengakibatkan ditutupnya perusahaan-perusahaan farmasi asing . Saat jumpa pers Kebijakan Obat di Indonesia dan Dampaknya Terhadap Kepentingan Konsumen Kamis, 6 Nov di Jakarta, Executive Director International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) Parulian Simanjutak mengatakan bahwa ini akan mengakibatkan ditutupnya perusahaan farmasi asing, terutama 14 anggota IPMG juga ikut terancam. Dari 29 anggota IPMG, 14 di antaranya termasuk klasifikasi Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang berskala internasional. Namun, 14 perusahaan farmasi anggota IPMG tersebut tidak mempunyai fasilitas distribusi.  Beberapa poin penting dan hal baru yang perlu perlu dicermati da...