Inisiasi pembangunan m-Health bagi semua negara dibahas dalam Dialog Kebijakan Tingkat Tinggi tentang Digital Health yang berlangsung di Jenewa, Swiss pada 23 s.d. 24 Mei 2016. Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Farida Dwi Cahyarini yang mengikuti kegiatan tersebut menyatakan hasil dialog dan pertemuan antarmenteri menyepakati dukungan pelaksanaan pencapaian Sustainable Development Goal (SDG) untuk mewujudkan kesejahteraan, kedamaian dan kemitraan.
Pertemuan yang dihadiri Menteri Telekomunikasi/TIK dan Menteri Kesehatan dari beberapa negara anggota Intenational Telecommunication Union (ITU) dan World Health Organization (WHO) itu berupaya Menempatkan perspektif bagaimana kemajuan teknologi dan pembangunan ICT berkontribusi dalam transformasi sektor kesehatan khususnya e-Health.
Basis pengembangan dengan jaringan telepon seluler dilatari adanya hampir 7,1 langganan ponsel yang saat ini aktif di seluruh dunia. Potensi ponsel dan teknologi komputasi di genggaman tangan memungkinkan digunakan lebih dari sekadar komunikasi suara dan teks yang dibayangkan semula.
Dalam pertemuan yang berlangsung dua hari itu, hadir antara lain: Menteri Teknologi Informasi Pakistan Mrs. Anusha Rahman Khan, Menteri Pos, Telekomunikasi dan Ekonomi Digital Guena Mr. Moustapha Mamy Diaby, Menteri Pos, Telekomunikasi dan Ekonomi Digital Nigeria Mr. Yahaouza Sadissou, Menteri Pos, Telekomunikasi dan Teknologi Informasi Bangladesh Mrs. Tarana Halim, Menteri Pengembangan Digital Ekonomi dan Pos Burkina Faso Mrs. Aminata Sana, Duta Besar Costa Rica Mrs. Elayne Whyte dan pejabat ITU dan WHO.
Para delegasi bertukar pandangan tentang bagaimana kebijakan dan kerjasama lintas sektoral antarsektor telekomunikasi dan kesehatan untuk mendorong inovasi di bidang kesehatan. Inovasi itu dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas, pemerataan dan aksesibilitas pelayanan kesehatan dalam mendukung pencapaian tepat waktu SDG.
Kembangkan USO (Universal Service Obligation)
Menurut Sekretaris Jenderal sesuai dengan hasil pertemuan itu, kemampuan negara dalam membangun jaringan telekomunikasi sampai ke daerah-daerah sangat penting. "Dalam mendukung layanan kesehatan yang maju dan memberi hak layanan kesehatan sampai wilayah terluar," tuturnya.
Sekjen Kominfo menyontohkan Pakistan dan negara lain di Afrika memaparkan upaya di masing-masing negara untuk membangun jaringan telekomunikasi, termasuk skema Universal Service Obligation (USO) untuk mendukung connectivity. "Pembangunan tekomunikasi dengan skema USO sangat dibutuhkan yang juga sejalan dengan pentingnya Universal Health Services," tambahnya.
Pertemuan bertema "Kesehatan Digital untuk Hidup Sehat dan Kesejahteraan Semua" itu membahas pula best practice untuk mendukung e-Health. Beberapa faktor pendukung agar terlaksana secara bagus di suatu negara maka sangat diperlukan framework dan strategi nasional, harmonisasi standar electronic health record, dan transformasi faktual ke dalam implementasi. "Negara yang maju seperti Canada melakukan frameworking e-Health nasional dengan cepat melalui pemerintah dan leadership sebagai penggerak terpenting," tutur Farida.
Upaya implementasi e-Health sesuai dengan paparan best practices memerlukan beberapa faktor pendukung, antara lain:
- Teknologi dan ketersediaan jaringan telekomunikasi atau ICT yang memungkinkan connectivity
- Perlindungan data pribadi (data privacy) untuk menjamin confidence dan trust
- Financial atau penganggaran dari negara, donor dan sebagainya
- Human capacity, yang diarahkan untuk membangun ICT skill, menyusun kurikulum kesehatan yg memasukkan sektor ICT dan sebaliknya kurikulum pendidikan ICT yang memasukkan e-health.
- Driving Force (penggerak), peran pemerintah atau administrasi untuk menggerakan sektor kesehatan dan TIK melalui kebijakan yg terpadu
Sumber : Kominfo

Komentar