Langsung ke konten utama

Who or What is Moving My Cheese?


Sebagian diantara kita tentu pernah mendengar cerita inspiratif dari buku "Who Moved My Cheese" karangan Spencer Jhonson. M.D. Who Moved My Cheese? adalah perumpaan sederhana yang mengungkap kebenaran sejati tentang perubahan. Dengan cara sangat menyenangkan dan memberikan pencerahan, dikisahkan tentang empat tokoh yang hidup dalam sebuah "Labirin" yang mencari "Cheese" untuk mempertahankan hidup dan membuat mereka bahagia.

Dua diantaranya adalah tikus yang bernama "Sniff" dan "Scurry", dan dua lagi adalah -- "kurcaci" sebesar tikus yang bergerak dan bertindak persis seperti kita -- manusia. Nama mereka adalah "Hem" dan "Haw".

"Cheese" melambangkan hal-hal yang anda inginkan dalam hidup-baik pekerjaan yang baik, hubungan yang harmonis, uang, kekayaan, kesehatan, atau ketenangan batin.

Dan "Labirin" adalah tempat di mana Anda mencari apa yang anda inginkan-perusahaan di mana Anda bekerja, atau keluarga atau masyarakat di sekitar Anda.

Dikisahkan keempat tokoh tersebut menghadapi perubahan yang tidak terduga. Namun demikian satu diantaranya berhasil mengatasinya, dan menuliskan pelajaran yang diperolehnya dari pengalaman tersebut di dinding Labirin.

Saat Anda menemukan dan melihat "Tulisan Tangan di Dinding" Anda bisa menemukan kiat-kiat untuk mengatasi perubahan, sehingga beban hidup Anda menjadi lebih ringan dan menjadi lebih sukses (apapun menurut istilah Anda) dalam pekerjaan dan kehidupan Anda.

Bila dikaitkan dengan dunia marketing, pertanyaan kita sekarang ditambah menjadi who or what's moving my cheese ?

Suka atau tidak, bahkan di Indonesia di mana tingkat penetrasi internet rendah dan broadband yang lambat, ada sesuatu yang memindahkan keju Anda jika Anda di dalam bisnis relasi publik.



Perlahan tapi pasti untuk saat ini, New Media seperti blog, Twitter dan Podcast, serta jaringan sosial seperti Facebook, MySpace dan Friendster adalah mengubah aturan permainan ketika berhadapan dengan komunikasi antara perusahaan dan pelanggan. Sudah semakin banyak perusahaan progresif Indonesia berusaha untuk memasarkan sendiri melalui, misalnya, Facebook dan Twitter.

Untuk pertama kalinya, berdasarkan data Google Adplanner, Facebook menggeser Yahoo! dari peringkat pertama. Dan setelah saya cek Alexa pada, Facebook juga berada di nomor satu situs terbesar di Indonesia.

javascript:void(0)
 name="GENERATOR">
Posisi Ranking Situs Paling Banyak Diakses di Indonesia 28 Juli 2009












Audience
Country


Placement
Category
Comp Index
Reach
UV (users)
UV (users)
PV














1
facebook.com
Social Networks
100
76.90%
24M
24M
3.4B
2
yahoo.com
Web Portals
100
75.30%
23M
23M
800M
3
friendster.com
Social Networks
100
29.20%
9M
9M
410M
4
detik.com
Indonesia
100
24.20%
7.5M
7.5M
55M
5
multiply.com
Blogging Resources & Services
100
20.10%
6.2M
6.2M
55M
6
4shared.com
File Sharing & Hosting
100
18.00%
5.5M
5.6M
140M
7
kompas.com
Indonesia
100
18.00%
5.5M
5.6M
67M
8
detiknews.com
Indonesia
100
15.20%
4.7M
4.7M
38M
9
microsoft.com
Operating Systems
100
15.00%
4.6M
4.7M
12M
10
rapidshare.com
File Sharing & Hosting
100
13.80%
4.3M
4.3M
8M

Ini perubahan sangat penting bagi para marketer. Fakta ini menunjukkan bahwa social media semakin menghebat di Indonesia. Pengguna Internet Indonesia lebih banyak mengunjungi situs social media ketimbang membaca berita. Bahkan Friendster pun, yang tren penggunaannya menurun, masih di atas Detik.com, portal terbesar asli Indonesia.

Fakta ini, bagaimana pun juga akan mempengaruhi strategi pemasaran dan komunikasi online perusahaan-perusahaan dan merek di Indonesia. Social Media sudah saatnya menjadi bagian penting dari dtrtegi komunikasi marketing di Indonesia. Tak perlu diragukan lagi.

Masih banyak perusahaan yang mencoba memahami apa yang terjadi dan sebagian,khususnya perusahaan asing, sudah mulai menerapkan. Namun masih banyak banyak dari mereka tidak melakukan pekerjaan dengan baik karena mereka gagal untuk mengenali aturan-aturan baru permainan dalam New Media dan Jaringan Sosial untuk berkomunikasi bisnis.

Bagaimana dengan perusahaan farmasi di Indonesia ?

Post Permalink

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IONI mobile layanan Informasi Obat yang Inovatif dari PIONAS BPOM

Sesudah sekian lama tidak mengisi blog dunia farmasi, sudah waktunya, memulai lagi tulisan seputar dunia farmasi dan kesehatan. Kita mulai dengan hasil pertemuan saya diundang Pusat Informasi Obat (PIONAS) BPOM, 28 November 2014 dalam rangka soft launching IONI (Infomatorium Obat Nasional Indonesia). Ada yang tahu dan pernah pake buku IONI sebagai referensi terpercaya dan independen mengenai obat yang beredar di Indonesia ? Hmmm...kalau banyak yang belum saya ulas sedikit dan nanti sy kasih pranala (link) untuk unduh aplikasi mobile nya yang merupakan terobosan baru PIONAS BPOM dalam upaya meningkatkan akses informasi terstandar,  demikian menurut ibu Dra. Rita Endang, Apt, MKes sebagai Plt. Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM. Menurut ibu Rita, pengembangan aplikasi IONI melalui aplikasi mobile yang sesuai kebutuhan profesi kesehatan, khususnya Apoteker, sangat mendukung bidang Informasi Obat dan Makanan PIOM dalam melaksanakan layanan informasi obat sejalan d...

Apoteker dalam Berbagai Bahasa

Beberapa waktu lalu saya sedang iseng-iseng browsing dan blogwalking , ketemu situs yang menampilkan apoteker dalam berbagai bahasa (cuma lupa alamat situsnya). Berikut ini adalah daftar sinonim apoteker/farmasis dalam berbagai bahasa : Pharmacist Apoteker Farmatseut Pharmacien Farmacèutic APOTEKAR Lekarnik Danh tu Pharmazeut GYÓGYSZERÉSZ APTEIKER Poitigéir ECZACI Farmaceuter Farmaciisto Farmatseut Yakuzaishi Parmasyutika FARMACEUTA Apteekkari Farmacêutico Farmacista Farmacininkas FARMACEUT FARMACIST Nah, bagi yang tahu bahasa mana, silahkan beri keterangan di komentar...Atau mau menambahkan sinonim yang belum tercantum di atas ?

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) 1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang pembatasan distribusi obat

Ini dia produk baru Ibu Siti Fadilah Supari, Menteri Kesehatan Indonesia. Permenkes yang dikeluarkan tanggal 3 November 2008 ini menyatakan perusahaan farmasi yang tidak memiliki fasilitas distribusi tidak boleh meregistrasi usahanya. Permenkes 1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang pembatasan distribusi obat dinilai berpotensi mengakibatkan ditutupnya perusahaan-perusahaan farmasi asing . Saat jumpa pers Kebijakan Obat di Indonesia dan Dampaknya Terhadap Kepentingan Konsumen Kamis, 6 Nov di Jakarta, Executive Director International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) Parulian Simanjutak mengatakan bahwa ini akan mengakibatkan ditutupnya perusahaan farmasi asing, terutama 14 anggota IPMG juga ikut terancam. Dari 29 anggota IPMG, 14 di antaranya termasuk klasifikasi Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang berskala internasional. Namun, 14 perusahaan farmasi anggota IPMG tersebut tidak mempunyai fasilitas distribusi.  Beberapa poin penting dan hal baru yang perlu perlu dicermati da...