Berikut ini informasi mengenai training Basic Consepts in Pharmacovigilance yang diselenggarakan oleh ISOP (International Society of Pharmacovigilance) di Bangkok Thailand. Dihadiri oleh 63 peserta dari 13 negara, sebagian besar dari industri farmasi dan beberapa dari badan pengawas obat beberapa negara dan akademik pendidikan.
Training yang dilakukan setiap tahun dimulai dari tahun 2005 di Manila ini terutama membahas mengenai pentingnya pharmacovigilance, dimana secara definisi pharmacovigilance adalah ilmu pengetahuan dan aktivitas yang berkaitan dengan deteksi, menilai, memahami dan mencegah terjadinya efek samping obat dan masalah masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat obatan. (definisi WHO 2002).
Tujuan training dilakukan untuk dapat lebih memahami dasar dari pharmacovigilance dengan berpusat pada pasien, mengidentifikasi dari risiko pemberian obat pada pasien.
Pharmacovigilance secara progresif akan memberikan perhatian lebih mengenai data keamanan obat dan pasien, akan meningkatkan kualitas dunia praktisi klinis dengan memberikan kontribusi untuk mengggunakan obat obatan secara rasional, pharmacovigilance juga akan mempengaruhi dan memotivasi regulator untuk memberikan regulasi obat obatan secara lebih bahkan pada obat dalam fase pre-marketing. Pharmacovigilance juga akan membantu program kesehatan masyarakat di beberapa negara berkembang.
Pharmacovigilance menciptakan alat dan teknik untuk dapat mendeteksi dan managemen dari ADR (Adverse Drug Reaction) yaitu respon dari obat yang berbahaya dan tidak diharapkan yang terjadi pada pemberian obat pada dosis normal pada manusia yang digunakan sebagai profilaksis, diagnosis atau terapi dari penyakit, dan Signal yaitu kemungkinan berhubungan dengan antara adverse event dan obat yang diberikan, dimana dianggap sebagai signal jika dokumentasi/laporan tidak jelas atau tidak lengkap sebelumnya, laporan sangat tergantung pada kualitas informasi dan seriusnya kejadian.
Training yang dilakukan setiap tahun dimulai dari tahun 2005 di Manila ini terutama membahas mengenai pentingnya pharmacovigilance, dimana secara definisi pharmacovigilance adalah ilmu pengetahuan dan aktivitas yang berkaitan dengan deteksi, menilai, memahami dan mencegah terjadinya efek samping obat dan masalah masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat obatan. (definisi WHO 2002).
Tujuan training dilakukan untuk dapat lebih memahami dasar dari pharmacovigilance dengan berpusat pada pasien, mengidentifikasi dari risiko pemberian obat pada pasien.
Pharmacovigilance secara progresif akan memberikan perhatian lebih mengenai data keamanan obat dan pasien, akan meningkatkan kualitas dunia praktisi klinis dengan memberikan kontribusi untuk mengggunakan obat obatan secara rasional, pharmacovigilance juga akan mempengaruhi dan memotivasi regulator untuk memberikan regulasi obat obatan secara lebih bahkan pada obat dalam fase pre-marketing. Pharmacovigilance juga akan membantu program kesehatan masyarakat di beberapa negara berkembang.
Pharmacovigilance menciptakan alat dan teknik untuk dapat mendeteksi dan managemen dari ADR (Adverse Drug Reaction) yaitu respon dari obat yang berbahaya dan tidak diharapkan yang terjadi pada pemberian obat pada dosis normal pada manusia yang digunakan sebagai profilaksis, diagnosis atau terapi dari penyakit, dan Signal yaitu kemungkinan berhubungan dengan antara adverse event dan obat yang diberikan, dimana dianggap sebagai signal jika dokumentasi/laporan tidak jelas atau tidak lengkap sebelumnya, laporan sangat tergantung pada kualitas informasi dan seriusnya kejadian.
Komentar