Langsung ke konten utama

Tatanan Dunia Pasar Farmasi Baru akan Meningkat pada Tahun 2013



Analis kesehatan global IMS membuat prakiraan tatanan dunia pasar farmasi baru untuk tahun 2013, yang menyoroti pemulihan cepat dari negara-negara berkembang.

IMS telah mengelompokkan "pharmerging markets" - termasuk Brazil, Cina, India, Meksiko, Rusia, Korea Selatan dan Turki - daerah-daerah ini dipercaya akan mengalami pertumbuhan yang kuat selama lima tahun mendatang. Menurut IMS, pasar di Cina akan meningkat dari peringkat kelima saat ini di pasar farmasi dunia ke peringkat ketiga pada tahun 2013, sementara Brasil akan naik dua posisi ke delapan dan Rusia akan melompat ke empat posisi menjadi keenambelas.
Baca selanjutnya...
Prediksi pertumbuhan global sebesar 51% untuk sektor farmasi pada tahun 2009 berasal dari tujuh pasar "pharmerging", menurut senior principal IMS Health David Campbell. "Ini merupakan perubahan yang signifikan dari segi dinamika pasar farmasi global," ujar Campbell. "Bahkan mengingat kenyataan bahwa krisis ekonomi yang memukul dengan sektor farmasi global, harapan kami adalah bahwa setidaknya empat dari tujuh pasar akan tumbuh dalam dua digit selama lima tahun. "Tidak ada keraguan bahwa banyak alasan dibalik ini dikendalikan oleh kebijakan pemerintah di masing-masing negara." Campbell mengatakan bahwa pemerintah China adalah contoh hal diatas, yg telah mengulang komitmennya untuk menginvestasikan US $ 120 juta untuk pelayanan kesehatan menghadapi tahun 2013.

IMS juga telah mengidentifikasi bahwa banyak perusahaan telah gagal di masa lalu untuk mengkapitalisasi kesempatan dalam pasar yang sedang berkembang, mengklaim bahwa hanya sepertiga dari 420 bahan kimia baru (New Chemical Entity) telah mencapai tujuh negara tersebut.

Namun demikian, dipercaya bahwa saat ini ada rasa urgensi besar dari perusahaan multinasional seperti Sanofi-Aventis dan GSK, yang telah melangkah maju dengan berinvestasi di daerah-daerah tersebut. "Ketujuh pasar sangat berbeda dan masing-masing memiliki peluang dan tantangan sendiri," kata Campbell. "Kunci keberhasilan di seluruh pasar sedang berkembang adalah kemampuan adaptasi di pasar lokal."


Post Permalink

Postingan populer dari blog ini

IONI mobile layanan Informasi Obat yang Inovatif dari PIONAS BPOM

Sesudah sekian lama tidak mengisi blog dunia farmasi, sudah waktunya, memulai lagi tulisan seputar dunia farmasi dan kesehatan. Kita mulai dengan hasil pertemuan saya diundang Pusat Informasi Obat (PIONAS) BPOM, 28 November 2014 dalam rangka soft launching IONI (Infomatorium Obat Nasional Indonesia). Ada yang tahu dan pernah pake buku IONI sebagai referensi terpercaya dan independen mengenai obat yang beredar di Indonesia ? Hmmm...kalau banyak yang belum saya ulas sedikit dan nanti sy kasih pranala (link) untuk unduh aplikasi mobile nya yang merupakan terobosan baru PIONAS BPOM dalam upaya meningkatkan akses informasi terstandar,  demikian menurut ibu Dra. Rita Endang, Apt, MKes sebagai Plt. Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM. Menurut ibu Rita, pengembangan aplikasi IONI melalui aplikasi mobile yang sesuai kebutuhan profesi kesehatan, khususnya Apoteker, sangat mendukung bidang Informasi Obat dan Makanan PIOM dalam melaksanakan layanan informasi obat sejalan d...

Apoteker dalam Berbagai Bahasa

Beberapa waktu lalu saya sedang iseng-iseng browsing dan blogwalking , ketemu situs yang menampilkan apoteker dalam berbagai bahasa (cuma lupa alamat situsnya). Berikut ini adalah daftar sinonim apoteker/farmasis dalam berbagai bahasa : Pharmacist Apoteker Farmatseut Pharmacien Farmacèutic APOTEKAR Lekarnik Danh tu Pharmazeut GYÓGYSZERÉSZ APTEIKER Poitigéir ECZACI Farmaceuter Farmaciisto Farmatseut Yakuzaishi Parmasyutika FARMACEUTA Apteekkari Farmacêutico Farmacista Farmacininkas FARMACEUT FARMACIST Nah, bagi yang tahu bahasa mana, silahkan beri keterangan di komentar...Atau mau menambahkan sinonim yang belum tercantum di atas ?

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) 1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang pembatasan distribusi obat

Ini dia produk baru Ibu Siti Fadilah Supari, Menteri Kesehatan Indonesia. Permenkes yang dikeluarkan tanggal 3 November 2008 ini menyatakan perusahaan farmasi yang tidak memiliki fasilitas distribusi tidak boleh meregistrasi usahanya. Permenkes 1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang pembatasan distribusi obat dinilai berpotensi mengakibatkan ditutupnya perusahaan-perusahaan farmasi asing . Saat jumpa pers Kebijakan Obat di Indonesia dan Dampaknya Terhadap Kepentingan Konsumen Kamis, 6 Nov di Jakarta, Executive Director International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) Parulian Simanjutak mengatakan bahwa ini akan mengakibatkan ditutupnya perusahaan farmasi asing, terutama 14 anggota IPMG juga ikut terancam. Dari 29 anggota IPMG, 14 di antaranya termasuk klasifikasi Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang berskala internasional. Namun, 14 perusahaan farmasi anggota IPMG tersebut tidak mempunyai fasilitas distribusi.  Beberapa poin penting dan hal baru yang perlu perlu dicermati da...