
Para peneliti memeriksa darah dan urin partisipan dan membagi mereka ke dalam dua grup. Grup pertama diminta meminum coklat mengandung gula tiap hari selama 12 minggu. Sebagai pembanding, grup yang lain meminum minuman bergula tanpa coklat selama 12 minggu. Coklat yang diminum grup pertama bukan coklat biasa. Peneliti membawa coklat tersebut, memasak, memecahkan dan menyimpannya di dalam laboratorium. Mereka juga menganalisis serbuk coklat untuk memastikan tidak hilangnya sejumlah antioksidan selama pemrosesan. Pada akhir minggu ke-12, partisipan menghasilkan darah dan sampel urin.
Grup yang diberi coklat menunjukkan 24% kenaikan kadar pada HDL atau kolesterol ‘baik’. Kadar HDL meningkat sebesar 5% pada grup pembanding. Peneliti menguji juga kolesterol ‘jahat’ atau LDL.
Para peneliti memerikasa juga kolesterol ‘jahat’ (LDL). Pengujian termasuk memberikan radikal bebas pad sampel LDL untuk memicu proses oksidasi. Peneliti menjelaskan bahwa kolesterol LDL yang teroksidasi dapat menjadi berbahaya karena oksidasi dapat membuat plak pada dinding arteri. Pengujian laboratorium menunjukkan bahwa kolesterol LDL yang meminum coklat harian lebih dari 12 minggu lebih tahan terhadap oksidasi dibandingkan yang tidak minum coklat. Namun demikian, studi menunjukkan kadar kolesterol LDL yang mirip (termasuk LDL teroksidasi) pada kedua grup.
Menurut para peneliti, polifenol dalam coklat yang berperan terhadap hasil studi tersebut. Studi tidak membuktikan coklat sebagai satu-satunya alasan kenapa kolesterol HDL pada manusia meningkat. Menurut Kondo dan koleganya, teh, anggur, buah, dan sayuran juga mengandung polifenol yang membantu kesehatan jantung. “Namun demikian, tidak dapat disangkal bahwa diet harian yang seimbang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan manusia.” Kata mereka. Dengan kata lain, jangan mengandalkan coklat saja sehingga menjadikan diet yang tidak sehat. Peneliti memasukkan enam staf dari Meiji Seika Kaisha, sebuah perusahaan farmasi dan makananJepang yang produknya termasuk coklat.
Tidak tahu kadar kolesterol Anda ? Uji darah sederhana dapat dilakukan. Hasilnya dapat membantu Anda dan dokter Anda untuk merencanakan perbaikan profil kolesterol Anda.
Sumber : The American Journal of Clinical Nutrition, Maret 2007; vol 85: hlm 709-717.
Komentar