Para peneliti di Universitas Twente, Belanda, telah mengembangkan chip microfluidic yang dapat mensimulasikan reaksi kimia yang biasa terjadi dalam tubuh manusia. Chip itu dapat digunakan untuk menguji reaksi obat-obatan tertentu. Alat tersebut seribu kali lebih kecil daripada sel electrochemical biasa (volume saluran cairan utama chip berisi hanya 9.6 nanoliter saja) dan menggunakan elektroda untuk mengontrol reaksi kimiany
Berukuran superkecil, chip itu dilengkapi dengan elektroda untuk mengontrol reaksi kimia. Teknologi itu telah digunakan untuk melakukan pengujian terhadap Amodiaquine, obat anti-malaria. Dengan demikian hal ini menjadi berita besar dalam kemajuan ilmu pengetahuan pengobatan. Dan semoga saja akan dapat bermanfaat di kemudian hari.
Sumber : Rileks.com
Dunia Farmasi: Blog/Web yang mengomentari tulisan ini
Berukuran superkecil, chip itu dilengkapi dengan elektroda untuk mengontrol reaksi kimia. Teknologi itu telah digunakan untuk melakukan pengujian terhadap Amodiaquine, obat anti-malaria. Dengan demikian hal ini menjadi berita besar dalam kemajuan ilmu pengetahuan pengobatan. Dan semoga saja akan dapat bermanfaat di kemudian hari.
Sumber : Rileks.com
Dunia Farmasi: Blog/Web yang mengomentari tulisan ini
Komentar