Langsung ke konten utama

US Pharmacopeia melansir web untuk membantu konsumen menghindari kesalahan pengobatan

Dunia Farmasi - US Pharmacopeia melansir sebuah alat keamanan obat yang memungkinkan pasien, apoteker, dokter dan perawat untuk menghindari kesalahan pengobatan yang terjadi karena nama obat yang terlihat atau terdengar sama/mirip. Alat penemu kesalahan obat ini atau Drug Error Finder dapat menelusuri sumber data hampir 1.500 obat yang pernah dilaporkan tertukar dalam sistem layanan kesehatan di Amerika sejak tahun 2003. Sumber data tersedia untuk umum secara gratis pada situs USP disini.

Drug Error Finder diperoleh dari daftar 1.470 obat unik yang dilaporkan pada USP MEDMARX atau pada USP's Medication Errors Reporting Program. Daftar ini mencakup USP 8th annual MEDMARX Data Report yang dirilis januari 2008, yang menguji lebih dari 26.000 catatan kesalahan terkait kemiripan nama obat tahun 2003 sampai 2006. Ini merupakan daftar terbesar laporan kesalahan obat aktual karena nama obat yang terlihat atau terdengar mirip.

Pengenalan 2 alat online dan inisiatif yang diprakarsai oleh FDA untuk mengurangi kebingungan disebabkan nama obat yang terlihat dan terdengar sama dengan nama obat lain. Kebingungan itu mengenai nama obat karena mereka terlihat dan terdengar mirip dan merupakan tipe kesalahan medis paling umum yang dapat mematikan.

The Institute for Safe Medication Practices dan iGuard merencanakan melansir situs yang mengirim informasi kepada pasien tentang pengobatan. FDA juga berencana memulai program pilot yang akan memberikan lebih banyak tanggung jawab pada perusahaan farmasi dalam usaha mencegah kebingungan pengobatan yang disebabkan oleh nama yang telihat atau terdengar mirip dengan pengobatan lain.

Diane Cousin, wakil presiden US Pharmacopeia mengatakan ada banyak obat baru yang disetujui setiap tahun, sehingga masalah ini menjadi lebih buruk. Kami pernah mendapat kasus dimana profesional kesehatan mengulang apa yang dipikirkan pada pasiennya dan pasien berpikir mereka harus tahu apa yang merek bicarakan dan setujui.

Micheal Cohen, presiden the Institute for Sale Medication Practices mengatakan bahwa para apoteker sering menyarankan para dokter untuk memasukkan deskripsi diagnosis dalam resep mereka untuk membantu mencegah kesalahan obat. Apa yang mereka pertimbangkan paling penting adalah mengetahui mengapa pengobatan digunakan sehingga tidak terlalu jauh saat menginterupsi ada kekeliruan ini.

Berita terkait :

MEDMARX akan Menjadi Pusat Data Kesalahan Pengobatan Terbesar di Dunia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemitraan antara Apoteker dan tenaga kesehatan lain

Kemitraan antara Apoteker dan tenaga / staf medik lainnya di rumah sakit (dokter, dokter gigi, perawat, bidan) sudah ada selama ini walaupun kemitraan yang ada belum sebagai “mitra” tetapi Apoteker sering masih sebagai pembantu. Selama ini obat dalam pelayanan kesehatan selalu disebut sebagai unsur penunjang walaupun hampir 80% pelayanan kesehatan diintervensi dengan obat. Hubungan kemitraan seperti ini tidak lepas dari sejarah pelayanan kefarmasian yang dititik beratkan pada produk (membuat, meracik) serta menyerahkan obat kepada pasien. Hubungan interaksi langsung Apoteker dengan pasien sangat jarang dan bahkan komunikasi antara Apoteker dengan staf medik lainnya juga sangat kurang, padahal kemitraan dimulai dengan komunikasi yang baik. Peran dokter yang sangat sentral dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit dan adanya hambatan komunikasi antara Apoteker dengan staf medik lainnya selama ini menyebabkan kemitraan antara Apoteker dan staf medik masih seperti disebut diatas. De

IONI mobile layanan Informasi Obat yang Inovatif dari PIONAS BPOM

Sesudah sekian lama tidak mengisi blog dunia farmasi, sudah waktunya, memulai lagi tulisan seputar dunia farmasi dan kesehatan. Kita mulai dengan hasil pertemuan saya diundang Pusat Informasi Obat (PIONAS) BPOM, 28 November 2014 dalam rangka soft launching IONI (Infomatorium Obat Nasional Indonesia). Ada yang tahu dan pernah pake buku IONI sebagai referensi terpercaya dan independen mengenai obat yang beredar di Indonesia ? Hmmm...kalau banyak yang belum saya ulas sedikit dan nanti sy kasih pranala (link) untuk unduh aplikasi mobile nya yang merupakan terobosan baru PIONAS BPOM dalam upaya meningkatkan akses informasi terstandar,  demikian menurut ibu Dra. Rita Endang, Apt, MKes sebagai Plt. Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM. Menurut ibu Rita, pengembangan aplikasi IONI melalui aplikasi mobile yang sesuai kebutuhan profesi kesehatan, khususnya Apoteker, sangat mendukung bidang Informasi Obat dan Makanan PIOM dalam melaksanakan layanan informasi obat sejalan denga

Twitter dengan Halaman Muka baru

Buat para pecinta Twitter seperti saya , berikut ini ada berita hangat dari Twitter. Twitter mendisain ulang halaman depan bagi pengunjung baru ke Twitter.com. Jika Anda sudah terdaftar, Anda tidak akan melihat tampilan baru, kecuali jika Anda sign ou t dan refresh halaman muka.