Langsung ke konten utama

Rank Alexa Blog Dunia Farmasi

Hari ini saya terkejut sekaligus bingung setelah melihat ranking alexa di blog Dunia farmasi. Terkejut karena angka di SEO monitor versi MyPageRank.net tertera 1.288.811 sedangkan di versi Rankwidget.com tertera 2.506.354. Suatu perbedaan angka yang sangat mencolok.

Untuk mengklarifikasi hal ini, saya mencoba mencari tahu di situs Alexa. Hasil pengukuran versi Alexa.com adalah 1,424,542, suatu angka yang mendekati versi mypagerank.

Tentu saja sangat senang melihat hasil ini karena sudah lama blog ini belum tembus rank alexa 2.000.000. Tapi...masih belum ketemu apa yang bisa membuat lompatan ranking ini..(dasar masih newbie blogger).

Bisa saja akibat semakin banyak rekan-rekan farmasi dan apoteker yang me-link blog dunia farmasi ini atau mungkin juga para pembaca di infogue dan lintas berita banyak yang menyukai artikel kesehatan yang saya posting. untuk semua itu, terima kasih buat para pembaca setia, pengunjung (blog walker), pengamat, pemberi komentar dan para  pengembara dunia maya yang rajin mencari tahu tentang obat, farmasi, marketing farmasi dan artikel kesehatan.

Mohon masukan mengenai apa yang sebaiknya disajikan di blog Dunia Farmasi agar lebih bermanfaat buat Anda semua.

Dunia Farmasi: Blog/Web yang mengomentari tulisan ini

Komentar

Anonim mengatakan…
Selamat mas Nova..

makasih atas link back nya..
blog mas nova juga nangkring koq di blogroll saya (tepatnya di atas "kata bijak hari ini" pada sidebar) ;)

Lagi pula, blog saya menggunakan "nofollow"(atau dofollow sih namanya?:D), so setiap komentar akan terhitung sebagai backlink ;)

Senang rasanya blog saya di link oleh Dunia Farmasi yang besar ini :) makasih Boz..
Stefanus Nofa mengatakan…
Sama-sama Jim.
Saling berbagi dan kolaborasi harus tetap dijaga.
Terima kasih juga sdh mencantumkan blog saya di blog mu yg tumbuh cepat.

Postingan populer dari blog ini

IONI mobile layanan Informasi Obat yang Inovatif dari PIONAS BPOM

Sesudah sekian lama tidak mengisi blog dunia farmasi, sudah waktunya, memulai lagi tulisan seputar dunia farmasi dan kesehatan. Kita mulai dengan hasil pertemuan saya diundang Pusat Informasi Obat (PIONAS) BPOM, 28 November 2014 dalam rangka soft launching IONI (Infomatorium Obat Nasional Indonesia). Ada yang tahu dan pernah pake buku IONI sebagai referensi terpercaya dan independen mengenai obat yang beredar di Indonesia ? Hmmm...kalau banyak yang belum saya ulas sedikit dan nanti sy kasih pranala (link) untuk unduh aplikasi mobile nya yang merupakan terobosan baru PIONAS BPOM dalam upaya meningkatkan akses informasi terstandar,  demikian menurut ibu Dra. Rita Endang, Apt, MKes sebagai Plt. Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM. Menurut ibu Rita, pengembangan aplikasi IONI melalui aplikasi mobile yang sesuai kebutuhan profesi kesehatan, khususnya Apoteker, sangat mendukung bidang Informasi Obat dan Makanan PIOM dalam melaksanakan layanan informasi obat sejalan d...

Apoteker dalam Berbagai Bahasa

Beberapa waktu lalu saya sedang iseng-iseng browsing dan blogwalking , ketemu situs yang menampilkan apoteker dalam berbagai bahasa (cuma lupa alamat situsnya). Berikut ini adalah daftar sinonim apoteker/farmasis dalam berbagai bahasa : Pharmacist Apoteker Farmatseut Pharmacien Farmacèutic APOTEKAR Lekarnik Danh tu Pharmazeut GYÓGYSZERÉSZ APTEIKER Poitigéir ECZACI Farmaceuter Farmaciisto Farmatseut Yakuzaishi Parmasyutika FARMACEUTA Apteekkari Farmacêutico Farmacista Farmacininkas FARMACEUT FARMACIST Nah, bagi yang tahu bahasa mana, silahkan beri keterangan di komentar...Atau mau menambahkan sinonim yang belum tercantum di atas ?

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) 1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang pembatasan distribusi obat

Ini dia produk baru Ibu Siti Fadilah Supari, Menteri Kesehatan Indonesia. Permenkes yang dikeluarkan tanggal 3 November 2008 ini menyatakan perusahaan farmasi yang tidak memiliki fasilitas distribusi tidak boleh meregistrasi usahanya. Permenkes 1010/MENKES/PER/XI/2008 tentang pembatasan distribusi obat dinilai berpotensi mengakibatkan ditutupnya perusahaan-perusahaan farmasi asing . Saat jumpa pers Kebijakan Obat di Indonesia dan Dampaknya Terhadap Kepentingan Konsumen Kamis, 6 Nov di Jakarta, Executive Director International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) Parulian Simanjutak mengatakan bahwa ini akan mengakibatkan ditutupnya perusahaan farmasi asing, terutama 14 anggota IPMG juga ikut terancam. Dari 29 anggota IPMG, 14 di antaranya termasuk klasifikasi Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang berskala internasional. Namun, 14 perusahaan farmasi anggota IPMG tersebut tidak mempunyai fasilitas distribusi.  Beberapa poin penting dan hal baru yang perlu perlu dicermati da...