Langsung ke konten utama

Apakah Facebook Membuat Pekerja Kurang produktif?

Sekitar 77% dari karyawan memiliki akun Facebook dan hampir dua pertiga mengakses situs selama jam kerja, menurut laporan baru dari Nucleus Research. Survei dari 237 pekerja kantoran dipilih secara acak, ditemukan bahwa karyawan yang bekerja menggunakan Facebook untuk rata-rata 15 menit per hari. Ini menambahkan hingga hampir 1,5% dari total kehilangan produktivitas karyawan di seluruh populasi.

Apakah ini adalah contoh bagaimana karyawan menghabiskan waktu saat kerja atau sesuatu yang lain di tempat kerja ? Saya akan dalam bahaya bila menebak bahwa ada korelasi antara karyawan yang menggunakan situs jaringan sosial dan berkurangnya istirahat makan siang. Coba untuk mengingat, jika Anda bisa, ketika pada tahun 90-an orang-orang yang secara rutin meninggalkan kantor selama satu jam saat makan siang. Jika rasanya seperti ingatan lama, Anda tidak sendirian.

Dalam jajak pendapat September 2008 yang dikembangkan oleh staf layanan firma OfficeTeam, 150 eksekutif senior dipilih secara acak pada 1.000 perusahaan terbesar di AS mengatakan bahwa rata-rata istirahat makan siang yang hanya 35 menit, kurang tujuh menit dari yang mereka laporkan pada lima tahun yang lalu. Dan, banyak manajer bekerja saat makan siang setidaknya tiga hari seminggu.

Karena perusahaan mengurangi karyawan selama krisis ekonomi ini, saya telah mendengar lebih banyak karyawan mengatakan mereka telah mengalami peningkatan beban kerja sehubungan hanya sedikit orang untuk menyelesaikan pekerjaan. Saya rasa apa yang kami lihat adalah pemindahan dari istirahat fisik ke istirahat virtual. Jika Anda tidak dapat bertemu dengan teman untuk makan siang, paling tidak Anda dapat tetap berkomunikasi secara virtual. Hal ini tidak sebaik bertemu orang secara langsung, tetapi hal ini menghilangkan waktu saat istirahat makan siang.

Bagaimana menurut Anda?

Sumber: Rachel King, BusinessWeek 22 Juli 2009


Post Permalink

Komentar

ritz mengatakan…
hanya berharap semoga apoteker indonesia makin jaya,benar ga sobat?
Stefanus Nofa mengatakan…
Betul Ritz. kita bisa wujudkan bersama dalam kapasitas dan tugas masing-masing.

Postingan populer dari blog ini

Kemitraan antara Apoteker dan tenaga kesehatan lain

Kemitraan antara Apoteker dan tenaga / staf medik lainnya di rumah sakit (dokter, dokter gigi, perawat, bidan) sudah ada selama ini walaupun kemitraan yang ada belum sebagai “mitra” tetapi Apoteker sering masih sebagai pembantu. Selama ini obat dalam pelayanan kesehatan selalu disebut sebagai unsur penunjang walaupun hampir 80% pelayanan kesehatan diintervensi dengan obat. Hubungan kemitraan seperti ini tidak lepas dari sejarah pelayanan kefarmasian yang dititik beratkan pada produk (membuat, meracik) serta menyerahkan obat kepada pasien. Hubungan interaksi langsung Apoteker dengan pasien sangat jarang dan bahkan komunikasi antara Apoteker dengan staf medik lainnya juga sangat kurang, padahal kemitraan dimulai dengan komunikasi yang baik. Peran dokter yang sangat sentral dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit dan adanya hambatan komunikasi antara Apoteker dengan staf medik lainnya selama ini menyebabkan kemitraan antara Apoteker dan staf medik masih seperti disebut diatas. De

IONI mobile layanan Informasi Obat yang Inovatif dari PIONAS BPOM

Sesudah sekian lama tidak mengisi blog dunia farmasi, sudah waktunya, memulai lagi tulisan seputar dunia farmasi dan kesehatan. Kita mulai dengan hasil pertemuan saya diundang Pusat Informasi Obat (PIONAS) BPOM, 28 November 2014 dalam rangka soft launching IONI (Infomatorium Obat Nasional Indonesia). Ada yang tahu dan pernah pake buku IONI sebagai referensi terpercaya dan independen mengenai obat yang beredar di Indonesia ? Hmmm...kalau banyak yang belum saya ulas sedikit dan nanti sy kasih pranala (link) untuk unduh aplikasi mobile nya yang merupakan terobosan baru PIONAS BPOM dalam upaya meningkatkan akses informasi terstandar,  demikian menurut ibu Dra. Rita Endang, Apt, MKes sebagai Plt. Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM. Menurut ibu Rita, pengembangan aplikasi IONI melalui aplikasi mobile yang sesuai kebutuhan profesi kesehatan, khususnya Apoteker, sangat mendukung bidang Informasi Obat dan Makanan PIOM dalam melaksanakan layanan informasi obat sejalan denga

Twitter dengan Halaman Muka baru

Buat para pecinta Twitter seperti saya , berikut ini ada berita hangat dari Twitter. Twitter mendisain ulang halaman depan bagi pengunjung baru ke Twitter.com. Jika Anda sudah terdaftar, Anda tidak akan melihat tampilan baru, kecuali jika Anda sign ou t dan refresh halaman muka.