Langsung ke konten utama

Antibiotika profilaksis

Berikut ini adalah informasi umum penggunaan antibiotika dimana seperti yang yang telah kita ketahui bersama bahwa sebelum operasi kadang kala diberikan antibiotika profilaksis guna mencegah terjadinya infeksi pasca operasi. Berdasarkan penelitian dari Universitas Sherbrooke-Kanada didapatkan bahwa resiko terjadinya infeksi akibat Clostridium difficile pada saat sekarang 21 kali lebih tinggi dibanding dekade yang lalu. Dibawah ini adalah ulasannya:

Tindakan bedah yang dapat melibatkan infeksi berat seperti operasi jantung, implan prostetik sering kali dibarengi dengan penggunaan antibiotika untuk menurunkan kemungkinan infeksi. Konsekuensi dari penggunaan antimikroba ini adalah adanya perubahan dari normal flora saluran cerna. Perubahan lingkungan ini menyebabkan bakteri Clostridium difficile dapat tumbuh dengan baik sehingga dapat menyebabkan terjadinya diare parah yang dapat juga menimbulkan kematian. Pada tahun 2000, jenis C. difficile yang hipervirulen muncul dan semakin meningkatkan kemungkinan infeksi. Secara umum, kematian akibat infeksi oleh C. difficile meningkat terutama pada pasien dengan penyakit IBD (Inflammatory Bowel Syndrome).

Baru-baru ini peneliti dari Universitas Sherbrooke-Kanada menyelesaikan penelitian terkait resiko infeksi C. difficile ketika diberikan antibiotika profilaksis bedah dan membandingkan tingkat resiko infeksi tersebut sebelum dan sesudah adanya jenis yang hipervirulen. Para peneliti menemukan bahwa terdapat peningkatan resiko 21 kali yaitu dari 0,07% menjadi 1,5%. Dari 40 pasien yang mengalami infeksi C. difficile setelah antibiotika profilaksis, 5 mengalami kematian atau terjadinya shok septik.

Oleh karena infeksi tersebut dapat menjadi parah maka disarankan agar tiap kasus secara individual dievaluasi dan dilihat resiko dan keuntungannya.

Selain itu, penggunaan antibiotika profilaksis seharusnya dilakukan dengan lama terapi sesingkat mungkin untuk meminimalkan resiko C. difficile, menurunkan biaya, menurunkan efek samping, menurunkan perkembangan resistensi bakteri.

Post Permalink

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemitraan antara Apoteker dan tenaga kesehatan lain

Kemitraan antara Apoteker dan tenaga / staf medik lainnya di rumah sakit (dokter, dokter gigi, perawat, bidan) sudah ada selama ini walaupun kemitraan yang ada belum sebagai “mitra” tetapi Apoteker sering masih sebagai pembantu. Selama ini obat dalam pelayanan kesehatan selalu disebut sebagai unsur penunjang walaupun hampir 80% pelayanan kesehatan diintervensi dengan obat. Hubungan kemitraan seperti ini tidak lepas dari sejarah pelayanan kefarmasian yang dititik beratkan pada produk (membuat, meracik) serta menyerahkan obat kepada pasien. Hubungan interaksi langsung Apoteker dengan pasien sangat jarang dan bahkan komunikasi antara Apoteker dengan staf medik lainnya juga sangat kurang, padahal kemitraan dimulai dengan komunikasi yang baik. Peran dokter yang sangat sentral dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit dan adanya hambatan komunikasi antara Apoteker dengan staf medik lainnya selama ini menyebabkan kemitraan antara Apoteker dan staf medik masih seperti disebut diatas. De

IONI mobile layanan Informasi Obat yang Inovatif dari PIONAS BPOM

Sesudah sekian lama tidak mengisi blog dunia farmasi, sudah waktunya, memulai lagi tulisan seputar dunia farmasi dan kesehatan. Kita mulai dengan hasil pertemuan saya diundang Pusat Informasi Obat (PIONAS) BPOM, 28 November 2014 dalam rangka soft launching IONI (Infomatorium Obat Nasional Indonesia). Ada yang tahu dan pernah pake buku IONI sebagai referensi terpercaya dan independen mengenai obat yang beredar di Indonesia ? Hmmm...kalau banyak yang belum saya ulas sedikit dan nanti sy kasih pranala (link) untuk unduh aplikasi mobile nya yang merupakan terobosan baru PIONAS BPOM dalam upaya meningkatkan akses informasi terstandar,  demikian menurut ibu Dra. Rita Endang, Apt, MKes sebagai Plt. Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM. Menurut ibu Rita, pengembangan aplikasi IONI melalui aplikasi mobile yang sesuai kebutuhan profesi kesehatan, khususnya Apoteker, sangat mendukung bidang Informasi Obat dan Makanan PIOM dalam melaksanakan layanan informasi obat sejalan denga

Twitter dengan Halaman Muka baru

Buat para pecinta Twitter seperti saya , berikut ini ada berita hangat dari Twitter. Twitter mendisain ulang halaman depan bagi pengunjung baru ke Twitter.com. Jika Anda sudah terdaftar, Anda tidak akan melihat tampilan baru, kecuali jika Anda sign ou t dan refresh halaman muka.