Langsung ke konten utama

Strategi baru untuk melawan virus Pichinde dan Citomegalovirus (CMV)

Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine edisi 23 November dan dilaporkan oleh Science Daily, Bavituximab, yang diproduksi oleh Peregrines, adalah obat antivirus jenis baru yang dapat bekerja melawan berbagai jenis infeksi virus – bahkan mungkin melawan HIV. Bavituximab menunjukkan harapan untuk melawan virus Pichinde (yang menyerang tikus) dan virus sitomegalo (CMV) dalam penelitian pada hewan percobaan.

Kebanyakan obat antivirus dirancang untuk bekerja secara khusus pada protein yang dikaitkan secara langsung dengan virus. Hal ini berarti bahwa apabila protein virus berevolusi menjadi resisten terhadap dampak obat, obat tidak lagi dapat bekerja dengan baik. Bavituximab menunjukkan pendekatan yang berbeda dalam pengobatan infeksi virus: Bavituximab membantu tubuh mengenali bahwa sel telah terinfeksi virus, memungkinkan sistem kekebalan untuk membidik dan menghancurkan sel yang terinfeksi. Secara khusus, obat tersebut mengikat pada molekul lemak pada sel yang disebut fosfatidilserine. Kenyataan bahwa obat tersebut mengikat pada molekul sel dan bukan pada molekul virus, memberi kesan bahwa virus tidak akan mengembangkan resistansi terhadap bavituximab.

Apabila sel manusia terinfeksi oleh jenis virus tertentu, molekul fosfatidilserine berpindah dari tempat semula yang di dalam sel, ke permukaan luar sel. Philip Thorpe MD, dari University of Texas Southwestern Medical Center di Dallas, AS mengembangkan bavituximab untuk mengikat pada fosfatidilserine yang berada di bagian luar permukaan sel, sehingga menandai sel untuk diberantas. Untuk menentukan efektivitas obat terhadap virus, Dr. Thorpe dan rekan Melina Soares MD, dan Steven King MD, mengobati hewan percobaan yang terinfeksi virus Pichinde, yang menyebabkan penyakit mematikan yang disebut demam Lassa. Bavituximab berhasil mengobati infeksi dan melindungi hewan percobaan dari kematian. Kemudian, tim Thorpe mengobati dan menyembuhkan tikus yang terinfeksi CMV, penyakit yang dapat menyebabkan kebutaan, pneumonia dan penyakit lain pada orang dengan jumlah CD4 sangat rendah.

Saat ini bavituximab sedang ditelitikan pada manusia dengan virus hepatitis C (HCV), dan hasil sementara memberi kesan bahwa obat tersebut mampu mengurangi tingkat virus dalam darah. HIV adalah virus lain yang menyebabkan fosfatidilserine berpindah ke luar sel yang terinfeksi, oleh karena itu HIV mungkin juga rentan terhadap pengobatan dengan bavituximab.

Sumber : AIDSmeds.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemitraan antara Apoteker dan tenaga kesehatan lain

Kemitraan antara Apoteker dan tenaga / staf medik lainnya di rumah sakit (dokter, dokter gigi, perawat, bidan) sudah ada selama ini walaupun kemitraan yang ada belum sebagai “mitra” tetapi Apoteker sering masih sebagai pembantu. Selama ini obat dalam pelayanan kesehatan selalu disebut sebagai unsur penunjang walaupun hampir 80% pelayanan kesehatan diintervensi dengan obat. Hubungan kemitraan seperti ini tidak lepas dari sejarah pelayanan kefarmasian yang dititik beratkan pada produk (membuat, meracik) serta menyerahkan obat kepada pasien. Hubungan interaksi langsung Apoteker dengan pasien sangat jarang dan bahkan komunikasi antara Apoteker dengan staf medik lainnya juga sangat kurang, padahal kemitraan dimulai dengan komunikasi yang baik. Peran dokter yang sangat sentral dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit dan adanya hambatan komunikasi antara Apoteker dengan staf medik lainnya selama ini menyebabkan kemitraan antara Apoteker dan staf medik masih seperti disebut diatas. De

IONI mobile layanan Informasi Obat yang Inovatif dari PIONAS BPOM

Sesudah sekian lama tidak mengisi blog dunia farmasi, sudah waktunya, memulai lagi tulisan seputar dunia farmasi dan kesehatan. Kita mulai dengan hasil pertemuan saya diundang Pusat Informasi Obat (PIONAS) BPOM, 28 November 2014 dalam rangka soft launching IONI (Infomatorium Obat Nasional Indonesia). Ada yang tahu dan pernah pake buku IONI sebagai referensi terpercaya dan independen mengenai obat yang beredar di Indonesia ? Hmmm...kalau banyak yang belum saya ulas sedikit dan nanti sy kasih pranala (link) untuk unduh aplikasi mobile nya yang merupakan terobosan baru PIONAS BPOM dalam upaya meningkatkan akses informasi terstandar,  demikian menurut ibu Dra. Rita Endang, Apt, MKes sebagai Plt. Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM. Menurut ibu Rita, pengembangan aplikasi IONI melalui aplikasi mobile yang sesuai kebutuhan profesi kesehatan, khususnya Apoteker, sangat mendukung bidang Informasi Obat dan Makanan PIOM dalam melaksanakan layanan informasi obat sejalan denga

Twitter dengan Halaman Muka baru

Buat para pecinta Twitter seperti saya , berikut ini ada berita hangat dari Twitter. Twitter mendisain ulang halaman depan bagi pengunjung baru ke Twitter.com. Jika Anda sudah terdaftar, Anda tidak akan melihat tampilan baru, kecuali jika Anda sign ou t dan refresh halaman muka.