Langsung ke konten utama

Produk Keladi Tikus dapat digunakan untuk kanker ?

Beberapa waktu lalu banyak tersebar email dengan judul "Penyakit Kanker Sudah Tidak Berbahaya Lagi". Dari judulnya saja saya sudah tahu ini pasti berita yang bisa menyesatkan.

Awalnya bercerita ttg tanaman "KELADI TIKUS" (Typhonium Flagelliforme (Lodd.) Bl. / Rodent Tuber) yang yang diklaim bisa memperpanjang hidup penderita kanker. Ada kesaksian ttg istri penemu (wah diklaim penemu tanaman keladi tikus pertama di Indoensia, tidak tahu benar tidaknya...)

Artikel mengenai tanaman obat ini bisa diperoleh di perwakilan lembaga sosial yang menurut email beralamat di Jl. Kayu Putih Jakarta.

Saya bukan yang anti pengobatan herbal. Di sekolah dulu, saya juga mendapat pelajaran mengenai tanaman obat. Ilmunya disebut Pharmacognosy. Sebenarnya yang menjadi masalah adalah mengenai klaim yang berlebihan dan cenderung menyesatkan. Ya bagaimana tidak kalau dibilang kanker sudah tidak berbahaya lagi ???

Saya coba tanyakan langsung ke Ibu Asti di Pusat Informasi Obat Badan POM mengenai hal ini. Berikut adalah jawaban dari Sandhyani E.D (PIO Nasional BPOM RI) :
Bersama ini kami informasikan bahwa produk mengandung keladi tikus (Typhonium Flagelliforme) yang terdaftar di Badan POM adalah sebagai berikut:

1. Typhonium Plus (TR 043330391)
Produsen : CV. ABC Jl. Mataram Medan
Komposisi : Typhonium Flagelliforme, Curcumae Zidorae Rhizoma, Andrographidis Paniculata
Khasiat : Secara tradisional digunakan untuk pengobatan penderita tumor dan memelihara daya tahan tubuh.

2. Keladi Tikus (TR 063366341)
Produsen : DEF, Jl. Kesehatan, Pondok Cabe, Ciputat, Tangerang
Komposisi : Typhonium Flagelliforme
Khasiat : Secara tradisional digunakan pada penderita kanker

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan POM Republik Indonesia Nomr HK.00.05.4.2411 tanggal 17 Mei 2004, berdasarkan cara pembuatan serta jenis klaim penggunaan dan tingkat pembuktian khasiat Obat Bahan Alam Indonesia dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yakni:
1. Jamu :
adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman (data empirik). Klaim penggunaan sesuai dengan jenis pembuktian tradisional dan tingkat pembuktiannya yaitu tingkat pembuktian umum dan medium. Jenis klaim penggunaan harus diawali dengan kata-kata; ”Secara tradisional digunakan untuk ......”, atau sesuai dengan yang disetujui pada pendaftaran.

2. Herbal Terstandar :
adalah sediaan yang memenuhi kriteria aman, klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah, telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang dipergunakan dalam produk jadi, memenuhi persyaratan mutu yang berlaku. Klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian yaitu tingkat pembuktian umum dan medium.

3. Fitofarmaka
Adalah sediaan dengan persyaratan aman, klaim khasiat berdasarkan uji klinis, telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang dipergunakan, dan memenuhi persyaratan mutu yang berlaku. Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian medium dan tinggi.

Jadi produk herbal yang membuat klaim khasiat ”untuk mengobati” harus termasuk fitofarmaka.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa produk yang terdaftar di Badan POM, yang mengandung keladi tikus bukan termasuk fitofarmaka, sehingga klaim khasiat yang disetujui hanya berdasarkan data empiris yaitu ”secara tradisional digunakan untuk pengobatan tumor”

Nah, buat masyarakat yang ingin tahu khasiat tanaman obat sebenarnya bisa mencari informasi yang dapat diandalkan (bukan promosi semata) dengan menghubungi :

PUSAT INFORMASI OBAT NASIONAL
Badan POM RI
email : informasi@pom.go.id
Telp. 021-4259945

Kalau ada yang mau tanya kepada saya juga boleh diajukan lewat Health Consultation di website Kalbe Farma atau via email ke apoteker.online@gmail.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemitraan antara Apoteker dan tenaga kesehatan lain

Kemitraan antara Apoteker dan tenaga / staf medik lainnya di rumah sakit (dokter, dokter gigi, perawat, bidan) sudah ada selama ini walaupun kemitraan yang ada belum sebagai “mitra” tetapi Apoteker sering masih sebagai pembantu. Selama ini obat dalam pelayanan kesehatan selalu disebut sebagai unsur penunjang walaupun hampir 80% pelayanan kesehatan diintervensi dengan obat. Hubungan kemitraan seperti ini tidak lepas dari sejarah pelayanan kefarmasian yang dititik beratkan pada produk (membuat, meracik) serta menyerahkan obat kepada pasien. Hubungan interaksi langsung Apoteker dengan pasien sangat jarang dan bahkan komunikasi antara Apoteker dengan staf medik lainnya juga sangat kurang, padahal kemitraan dimulai dengan komunikasi yang baik. Peran dokter yang sangat sentral dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit dan adanya hambatan komunikasi antara Apoteker dengan staf medik lainnya selama ini menyebabkan kemitraan antara Apoteker dan staf medik masih seperti disebut diatas. De

IONI mobile layanan Informasi Obat yang Inovatif dari PIONAS BPOM

Sesudah sekian lama tidak mengisi blog dunia farmasi, sudah waktunya, memulai lagi tulisan seputar dunia farmasi dan kesehatan. Kita mulai dengan hasil pertemuan saya diundang Pusat Informasi Obat (PIONAS) BPOM, 28 November 2014 dalam rangka soft launching IONI (Infomatorium Obat Nasional Indonesia). Ada yang tahu dan pernah pake buku IONI sebagai referensi terpercaya dan independen mengenai obat yang beredar di Indonesia ? Hmmm...kalau banyak yang belum saya ulas sedikit dan nanti sy kasih pranala (link) untuk unduh aplikasi mobile nya yang merupakan terobosan baru PIONAS BPOM dalam upaya meningkatkan akses informasi terstandar,  demikian menurut ibu Dra. Rita Endang, Apt, MKes sebagai Plt. Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM. Menurut ibu Rita, pengembangan aplikasi IONI melalui aplikasi mobile yang sesuai kebutuhan profesi kesehatan, khususnya Apoteker, sangat mendukung bidang Informasi Obat dan Makanan PIOM dalam melaksanakan layanan informasi obat sejalan denga

Twitter dengan Halaman Muka baru

Buat para pecinta Twitter seperti saya , berikut ini ada berita hangat dari Twitter. Twitter mendisain ulang halaman depan bagi pengunjung baru ke Twitter.com. Jika Anda sudah terdaftar, Anda tidak akan melihat tampilan baru, kecuali jika Anda sign ou t dan refresh halaman muka.