Coenzym Q-10 (CoQ10) merupakan substansi mirip vitamin yang larut dalam lemak dan terutama ditemukan di mitokondria. CoQ10 merupakan komponen rantai transport elektron dan terlibat dalam respirasi sel aerobik untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Organ tubuh yang memerlukkan energi yang sangat tinggi seperti jantung dan hati memiliki konsentrasi CoQ10 yang paling tinggi.
CoQ10 juga memiliki efek antioksidan dan dapat meregenerasi vitamin E. CoQ10 memperbaiki bioaktifitas nitric oxide (NO) yang sangat penting untuk mempertahankan fungsi pembuluh darah dengan menurunkan pembentukan superokside.
Kadar CoQ10 menurun pada pasien gagal jantung dan pemberian CoQ10 pada pasien-pasien dengan gangguan fungsi jantung dapat memperbaiki fungsi jantung serta menghambat pelepasan enzim jantung (troponin). Pemberian CoQ10 intravena sebelum operasi dapat memperbaiki kerja ventrikel kiri dan mengurangi pelepasan enzim jantung. Namun apakah pemberian CoQ10 per oral sebelum dilaksanakannya tindakan bedah jantung juga dapat memberikan manfaat seperti pemberiannya melalui intravena?
Sebuah penelitian dilakukan oleh tim dari The Cardiac Surgical Research Unit,Department of Cardiothoracic Surgery, Alfred Hospital, Melbourne, Australia untuk meneliti hal ini. Penelitian ini melibatkan 121 pasien yang akan menjalani bedah jantung di Alfred Hospital, Melbourne, Australia. Dengan menggunakan metode penelitian acak, tersamar ganda, pasien diberikan terapi CoQ10 oral 300 mg, sehari atau plasebo. Penelitian berlangsung selama 2 minggu.
Trabekula dari atrium kanan dieksisi dan mitokondria diisolasi untuk diteliti. Setelah trabekula diberikan stress hipoksia, dilakukan pengukuran kontraktiklistas. Selain itu juga diukur fungsi jantung pasca-operasi dan enzim jantung troponin I.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pasien yang menerima terapi CoQ10 (n=62) mengalami peningkatan kadar CoQ10 dalam serum (p<0,001) dan juga peningkatan dalam mitokondria yang telah diisolasi (p<0,002), dibandingkan dengan kelompok pasien yang diberikan plasebo (n=59). Setelah trabekula diberikan lingkungan hipoksia (in vitro), trabekula yang berasal dari pasien yang menerima terapi CoQ10 memperlihatkan recovery lebih banyak dibandingkan dengan trabekula yang berasal dari pasien yang tidak diberikan CoQ10 (46,3% +/- 4,3% VS 64,0% +/- 2,9%, p<0,001). Parameter hemodinamik dan pelepasan enzim troponin antara kedua kelompok.
Penelitian ini memperlihatkan hasil yang penting, yaitu kemampuan CoQ10 oral untuk meningkatkan kadar CoQ10 pada miokardium dan mitokondria. CoQ10 memberikan perlindungan pada saat terjadinya stress oksidatif dan pada saat yang bersamaan, mempertahankan produksi energi yang adekuat di mitokondria dan memperbaiki kontraktilitas dengan baik setelah stress hipo-oksigenasi in vitro. Para ahli dalam penelitian ini menganjurkan penelitian lanjutan yang lebih besar, multisenter dan statistik yang lebih kuat untuk mengetahui efek lebih lanjut CoQ10 pasca operasi, performa jantung dan efek pemberian CoQ10 terhadap lamanya rawat inap pada pasien yang menjalani operasi bedah jantung.
Kesimpulan:
Post Permalink
CoQ10 juga memiliki efek antioksidan dan dapat meregenerasi vitamin E. CoQ10 memperbaiki bioaktifitas nitric oxide (NO) yang sangat penting untuk mempertahankan fungsi pembuluh darah dengan menurunkan pembentukan superokside.
Kadar CoQ10 menurun pada pasien gagal jantung dan pemberian CoQ10 pada pasien-pasien dengan gangguan fungsi jantung dapat memperbaiki fungsi jantung serta menghambat pelepasan enzim jantung (troponin). Pemberian CoQ10 intravena sebelum operasi dapat memperbaiki kerja ventrikel kiri dan mengurangi pelepasan enzim jantung. Namun apakah pemberian CoQ10 per oral sebelum dilaksanakannya tindakan bedah jantung juga dapat memberikan manfaat seperti pemberiannya melalui intravena?
Sebuah penelitian dilakukan oleh tim dari The Cardiac Surgical Research Unit,Department of Cardiothoracic Surgery, Alfred Hospital, Melbourne, Australia untuk meneliti hal ini. Penelitian ini melibatkan 121 pasien yang akan menjalani bedah jantung di Alfred Hospital, Melbourne, Australia. Dengan menggunakan metode penelitian acak, tersamar ganda, pasien diberikan terapi CoQ10 oral 300 mg, sehari atau plasebo. Penelitian berlangsung selama 2 minggu.
Trabekula dari atrium kanan dieksisi dan mitokondria diisolasi untuk diteliti. Setelah trabekula diberikan stress hipoksia, dilakukan pengukuran kontraktiklistas. Selain itu juga diukur fungsi jantung pasca-operasi dan enzim jantung troponin I.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pasien yang menerima terapi CoQ10 (n=62) mengalami peningkatan kadar CoQ10 dalam serum (p<0,001) dan juga peningkatan dalam mitokondria yang telah diisolasi (p<0,002), dibandingkan dengan kelompok pasien yang diberikan plasebo (n=59). Setelah trabekula diberikan lingkungan hipoksia (in vitro), trabekula yang berasal dari pasien yang menerima terapi CoQ10 memperlihatkan recovery lebih banyak dibandingkan dengan trabekula yang berasal dari pasien yang tidak diberikan CoQ10 (46,3% +/- 4,3% VS 64,0% +/- 2,9%, p<0,001). Parameter hemodinamik dan pelepasan enzim troponin antara kedua kelompok.
Penelitian ini memperlihatkan hasil yang penting, yaitu kemampuan CoQ10 oral untuk meningkatkan kadar CoQ10 pada miokardium dan mitokondria. CoQ10 memberikan perlindungan pada saat terjadinya stress oksidatif dan pada saat yang bersamaan, mempertahankan produksi energi yang adekuat di mitokondria dan memperbaiki kontraktilitas dengan baik setelah stress hipo-oksigenasi in vitro. Para ahli dalam penelitian ini menganjurkan penelitian lanjutan yang lebih besar, multisenter dan statistik yang lebih kuat untuk mengetahui efek lebih lanjut CoQ10 pasca operasi, performa jantung dan efek pemberian CoQ10 terhadap lamanya rawat inap pada pasien yang menjalani operasi bedah jantung.
Kesimpulan:
- Pemberian terapi CoQ10 pada pasien yang menjalani pembedahan jantung meningkatkan kadar CoQ10 dalam miokardium dan mitokondria jantung , serta meningkatkan toleransi pada stress reoksigenasi-hipoksia in vitro.
- Penelitian lanjutan yang lebih besar, multisenter dan statistik yang lebih kuat perlu dilakukan untuk mengetahui efek lebih lanjut pemberian CoQ10 oral terhadap keadaan pasien pasca operasi, performa jantung serta untuk mengetahui efek pemberian CoQ10 terhadap lamanya rawat inap pada pasien yang menjalani operasi bedah jantung
Post Permalink
Komentar