Langsung ke konten utama

Digitalisasi Apotik: Apakah kita di Jalur yang Benar?

Digitalisasi atau transformasi digital apotek adalah sesuatu yang sudah terjadi dan, meskipun sektor ini tertinggal, ia akan segera mempercepat langkahnya agar tidak kehilangan posisinya.



Pada tahun 2016 hanya 1,4% apotek di Spanyol yang melakukan hal yang sama untuk penjualan APS (spesialisasi farmasi periklanan), tetapi hanya 22% memiliki situs web. Ini membuat kita berpikir, apakah pelanggan apotek benar-benar membeli di apotek online? Apakah ada permintaan? Sadar bahwa klien sangat bervariasi, dan bahwa pengguna lebih maju daripada yang lain dalam komunikasi dan teknologi informasi, saya akan mengatakan ya. Itu sepadan, karena halaman Web tidak diposisikan dalam semalam, itu membutuhkan waktu. Lebih baik mulai sekarang dan kerjakan karena, apakah kita menginginkannya atau tidak, ini adalah masa depan apotek. Meskipun kita harus mempertimbangkan bahwa, dalam kerangka normatif, hanya penjualan online obat-obatan non-resep dan produk para-apotek yang diizinkan.

Di sisi lain, berkat data yang dikumpulkan dari pelanggan, Big data menawarkan keunggulan kompetitif yang unik. Informasi "besar" ini memungkinkan apotek dan suplier untuk meningkatkan layanan dan produk dengan mempelajari perilaku pelanggan secara online dengan penambangan data. Artinya, memungkinkan untuk menemukan pola dalam sejumlah besar kumpulan data, mendukung pengambilan keputusan.

Apa yang diminta klien dari apotek?
Klien farmasi online menuntut kepercayaan, perhatian, kedekatan, dan bantuan dalam memecahkan masalah mereka. Persis hal yang sama yang selalu Anda tuntut dari apoteker dan tim Anda.

Namun, jangan lupa bahwa multi-channel mendukung pelanggan, karena mereka dapat memilih cara yang ingin mereka gunakan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan di apotek, baik pindah ke apotek fisik atau membeli secara online.

Selain itu, digitisasi farmasi mendukung pemberdayaan dua arah, baik untuk klien maupun untuk apotek. Semua berkat penggunaan intensif teknologi baru bersama dengan perubahan pola pikir yang jelas. Tentu saja, ini tidak memperhitungkan manfaat besar yang diperoleh oleh apotek dengan laboratorium, yang menawarkan produk mereka tanpa perantara. Ini diterjemahkan menjadi penawaran yang lebih baik bagi pelanggan Anda, selama Anda menggunakan Market Place yang tepat.

Kedengarannya bagus, tetapi bisakah pelanggan setia online?

Tentu saja, terlepas dari saluran yang Anda pilih untuk berinteraksi dengan klien Anda, Anda harus menyediakan perawatan farmasi terbaik. Itulah kunci untuk mendapatkan kesetiaan pelanggan Anda.

Di sisi lain, apoteker harus memperhatikan perkembangan legislatif, tetapi dalam apa perubahan kerangka hukum, apotek online dapat mengikuti beberapa teknik online yang dapat membantu mereka untuk membuat merek mereka dikenal, seperti webinar atau workshop online tentang penggunaan produk mereka di apotek, serta membangun manajemen konten. Inilah sebabnya mengapa apotek harus memiliki blog di mana mereka dapat memberikan informasi yang relevan tentang produk farmasi atau pengobatan alternatif, serta menyediakan produk rambut, kulit, dan perawatan kuku kepada pelanggan mereka secara online serta keingintahuan dan berita farmasi. konten adalah raja, jangan lupakan itu.

Share/Save/Bookmark

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemitraan antara Apoteker dan tenaga kesehatan lain

Kemitraan antara Apoteker dan tenaga / staf medik lainnya di rumah sakit (dokter, dokter gigi, perawat, bidan) sudah ada selama ini walaupun kemitraan yang ada belum sebagai “mitra” tetapi Apoteker sering masih sebagai pembantu. Selama ini obat dalam pelayanan kesehatan selalu disebut sebagai unsur penunjang walaupun hampir 80% pelayanan kesehatan diintervensi dengan obat. Hubungan kemitraan seperti ini tidak lepas dari sejarah pelayanan kefarmasian yang dititik beratkan pada produk (membuat, meracik) serta menyerahkan obat kepada pasien. Hubungan interaksi langsung Apoteker dengan pasien sangat jarang dan bahkan komunikasi antara Apoteker dengan staf medik lainnya juga sangat kurang, padahal kemitraan dimulai dengan komunikasi yang baik. Peran dokter yang sangat sentral dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit dan adanya hambatan komunikasi antara Apoteker dengan staf medik lainnya selama ini menyebabkan kemitraan antara Apoteker dan staf medik masih seperti disebut diatas. De

Twitter dengan Halaman Muka baru

Buat para pecinta Twitter seperti saya , berikut ini ada berita hangat dari Twitter. Twitter mendisain ulang halaman depan bagi pengunjung baru ke Twitter.com. Jika Anda sudah terdaftar, Anda tidak akan melihat tampilan baru, kecuali jika Anda sign ou t dan refresh halaman muka.

IONI mobile layanan Informasi Obat yang Inovatif dari PIONAS BPOM

Sesudah sekian lama tidak mengisi blog dunia farmasi, sudah waktunya, memulai lagi tulisan seputar dunia farmasi dan kesehatan. Kita mulai dengan hasil pertemuan saya diundang Pusat Informasi Obat (PIONAS) BPOM, 28 November 2014 dalam rangka soft launching IONI (Infomatorium Obat Nasional Indonesia). Ada yang tahu dan pernah pake buku IONI sebagai referensi terpercaya dan independen mengenai obat yang beredar di Indonesia ? Hmmm...kalau banyak yang belum saya ulas sedikit dan nanti sy kasih pranala (link) untuk unduh aplikasi mobile nya yang merupakan terobosan baru PIONAS BPOM dalam upaya meningkatkan akses informasi terstandar,  demikian menurut ibu Dra. Rita Endang, Apt, MKes sebagai Plt. Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM. Menurut ibu Rita, pengembangan aplikasi IONI melalui aplikasi mobile yang sesuai kebutuhan profesi kesehatan, khususnya Apoteker, sangat mendukung bidang Informasi Obat dan Makanan PIOM dalam melaksanakan layanan informasi obat sejalan denga