Langsung ke konten utama

Pasar Alat Kesehatan di Indonesia dinilai hanya 198 Juta dollar pada tahun 2008

Pasar Indonesia, hanya senilai 198 juta dolar di tahun 2008, masih kecil, meskipun Indonesia memiliki penduduk terbesar keempat di dunia. Pasar diperkirakan akan tumbuh kuat 6,5% per tahun dalam jangka menengah mencapai 272 juta dolar pada 2013, membawanya sejajar dengan Singapura.

Indonesia tetap menjadi salah satu negara termiskin di Asia Tenggara. Negara tertinggal di banyak bidang penyediaan layanan kesehatan dan rupiah telah didevaluasi kuat selama bertahun-tahun. Mata uang yang lemah dan murahnya biaya tenaga kerja telah membuatnya menjadi salah satu lokasi yang menarik untuk kegiatan manufaktur. Suatu dasar untuk perdagangan ekspor bagi perusahaan-perusahaan multinasional, ekspor dalam beberapa tahun terakhir naik akibat produksi dalam negeri meningkat, terutama lensa kontak yang mewakili lebih dari sepertiga dari total, serta peralatan elektromedis dan alat bantu dengar yang juga berfitur banyak.

Pendanaan publik untuk layanan kesehatan rendah, diperkirakan sekitar 4,8 miliar dolar pada tahun 2009 dan negara terus mengandalkan bantuan internasional. Meskipun pemerintah sekarang lebih menekankan pada masalah kesehatan, pendanaan, kurangnya jumlah profesional kesehatan dan masalah birokrasi merupakan hal yang menghambat pembangunan. Ada perbedaan yang mencolok dalam standar kesehatan antara pedesaan dan perkotaan. Ibu kota Jakarta menikmati tingkat relatif baik perawatan dasar serta berbagai fasilitas spesialis swasta yang modern, sedangkan cakupan layanan kesehatan di daerah terpencil cenderung tidak mencukupi.

Bagian terbesar dari pasar peralatan medis (alkes) Indonesia disediakan dengan melalui impor, senilai 157.2 juta dolar pada tahun 2006. Indonesia hanya memproduksi sejumlah kecil berteknologi rendah medis item, seperti sarung tangan bedah, perban, ortopedi bantu dan mebel rumah sakit. Namun, dengan pengecualian tahun 2000, negara ini telah menjadi eksportir bersih sejak akhir 1990-an.

Laporan pasar peralatan medis mendalam ini ideal bagi para eksekutif yang ingin memahami pendorong utama dalam pasar medis dan memiliki akses ke data statistik kekayaan. Setiap laporan dibuka dengan pandangan sekilas yang menyediakan analisis pasar, 5 tahun prakiraan pasar, proyeksi data nasional, prospek pasar dan perkembangan kunci seperti peraturan, fasilitas kesehatan dan kebijakan pemerintah. Laporan ini juga memberikan informasi latar belakang yang luas, kecenderungan populasi, status kesehatan, pengeluaran kesehatan, organisasi & administrasi, layanan rumah sakit, petugas kesehatan, pembangunan kesehatan, informasi akses pasar, data perdagangan dan kontak industri penting. Disertakan dengan laporan ini, 3 laporan sekilas terbaru (gratis), memungkinkan Anda untuk tetap up-to-date dengan perkembangan pasar selama satu tahun.

Sumber : Research and Markets - http://www.researchandmarkets.com

Share/Save/Bookmark

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemitraan antara Apoteker dan tenaga kesehatan lain

Kemitraan antara Apoteker dan tenaga / staf medik lainnya di rumah sakit (dokter, dokter gigi, perawat, bidan) sudah ada selama ini walaupun kemitraan yang ada belum sebagai “mitra” tetapi Apoteker sering masih sebagai pembantu. Selama ini obat dalam pelayanan kesehatan selalu disebut sebagai unsur penunjang walaupun hampir 80% pelayanan kesehatan diintervensi dengan obat. Hubungan kemitraan seperti ini tidak lepas dari sejarah pelayanan kefarmasian yang dititik beratkan pada produk (membuat, meracik) serta menyerahkan obat kepada pasien. Hubungan interaksi langsung Apoteker dengan pasien sangat jarang dan bahkan komunikasi antara Apoteker dengan staf medik lainnya juga sangat kurang, padahal kemitraan dimulai dengan komunikasi yang baik. Peran dokter yang sangat sentral dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit dan adanya hambatan komunikasi antara Apoteker dengan staf medik lainnya selama ini menyebabkan kemitraan antara Apoteker dan staf medik masih seperti disebut diatas. De

IONI mobile layanan Informasi Obat yang Inovatif dari PIONAS BPOM

Sesudah sekian lama tidak mengisi blog dunia farmasi, sudah waktunya, memulai lagi tulisan seputar dunia farmasi dan kesehatan. Kita mulai dengan hasil pertemuan saya diundang Pusat Informasi Obat (PIONAS) BPOM, 28 November 2014 dalam rangka soft launching IONI (Infomatorium Obat Nasional Indonesia). Ada yang tahu dan pernah pake buku IONI sebagai referensi terpercaya dan independen mengenai obat yang beredar di Indonesia ? Hmmm...kalau banyak yang belum saya ulas sedikit dan nanti sy kasih pranala (link) untuk unduh aplikasi mobile nya yang merupakan terobosan baru PIONAS BPOM dalam upaya meningkatkan akses informasi terstandar,  demikian menurut ibu Dra. Rita Endang, Apt, MKes sebagai Plt. Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM. Menurut ibu Rita, pengembangan aplikasi IONI melalui aplikasi mobile yang sesuai kebutuhan profesi kesehatan, khususnya Apoteker, sangat mendukung bidang Informasi Obat dan Makanan PIOM dalam melaksanakan layanan informasi obat sejalan denga

Twitter dengan Halaman Muka baru

Buat para pecinta Twitter seperti saya , berikut ini ada berita hangat dari Twitter. Twitter mendisain ulang halaman depan bagi pengunjung baru ke Twitter.com. Jika Anda sudah terdaftar, Anda tidak akan melihat tampilan baru, kecuali jika Anda sign ou t dan refresh halaman muka.